Mansion Lingga
Kedatangan seseorang yang menjadi tujuan datang ke mansion membuat Vian hanya bisa membatin, menatap skeptis. Si biang rusuh, baru siap padahal sudah ditunggu dan tiba-tiba datang dengan cengiran tanpa dosa seperti itu.
"Eh! Ada apa ini?" tanya Ghava saat melihat ekspresi wajah papa, kakak, adik dan iparnya yang kini menatap datar.
"Tuh 'kan, Lysia! Ghava saja ikut, masa Papa tidak sih?"
"Iya, aku juga!"
"Apa yang papa dan kamu katakan, Ghani!?"
Bukan papa dan Ghani, tapi kalian bertiga yang apa-apaan dah. Kenapa pada minta ikut semua sih!?
Ingin rasanya Vian mengatakan hal demikian, tapi ia hanya bisa terdiam dengan hati mengumpat, melihat kelakuan tiga pria yang masih saja reseh jika sudah itu tentang Aliysia.
Memang nasib-nasib.