Universitas Seni Kota X
"Sudah selesai, sayang?" tanya Vian, saat akhirnya sang istri sampai di hadapan.
Ia mengulas senyum kalem, senang karena mendapat kesempatan mendengar secara langsung suara merdu istrinya.
"Umm, sudah. Kalau begitu aku mau siap-siap dulu ya, gerah nih, kamu tunggu di sini, hanya sebentar," jawab Aliysia, meminta pula sambil mengibas tangan di lehernya.
Vian hanya mengangguk, kemudian menepuk kepala istrinya lembut. "Hn, jangan lama-lama ya," sahutnya dan lagi-lagi sang istri mengangguk.
"Okay, tunggu ya," pinta Aliysia dan meninggalkan sang suami setelah memeluk singkat.
Tawa kecil tidak dapat Vian tahan, kala sempat mendengar Aliysia yang menjawab ketus saat beberapa temannya bertanya siapa ia sebenarnya.
"Tanyakan sendiri sana, blee. Kenalan boleh, asal jangan macam-macam, huh!"
Itu adalah ucapan Aliysia sebelum benar-benar berjalan menuju pintu lainnya di sudut aula.
"Vian, habis ini mau kemana sama Lysia?"