Apartemen Soho
Jemari disiapkan, kemudian membuka laptop dan menghidupkan daya, Vian menunggu dengan tidak sabar saat logo softwere muncul, loading hingga akhirnya layar dengan fotonya bersama sang istri terpampang.
Segera jari menari di atas keyboard, membuka surel yang beberapa saat lalu dikirim oleh sahabatnya dan kembali mengumpat.
Sial.
"Benar-benar tidak bisa dipercaya, sampai segitunya dia berusaha membuatku hancur," gumam Vian tidak habis pikir.
Sejenak bola mata melirik ke arah ranjang, di mana Aliysia tertidur dengan lelap setelah memeluk guling yang sempat disisipkan, kemudian kembali melihat layar laptop dengan tabel naik-turun sebagai laporan.
"Ck! Sebaiknya aku pindah tempat," putus Vian, kemudian mengangkat laptop dan berjalan menuju pintu.
Ceklek!
Blam!
Sampai di ruang tamu, Vian mencoba menghubungi Endra dan untunglah segera diterima.
Tut!
Klik!
[Ya, sudah lihat apa yang kukirim?]