Pria itu terdiam tidak berani meneruskan perkataannya, tetapi Damian tidak membiarkan dia diam membisu. Kesabarannya mulai hilang dan dia kini menatap pria itu seperti harimau lapar.
"Sekarang juga kamu jawab kalau tidak maka kamu akan menerima resikonya, saya tidak mempunyai banyak waktu. Jika dalam waktu lima menit kamu tidak mengatakan yang sebenarnya maka kamu akan menyesalinya," kata Damian dengan kesal.
"Bagaimana?" tanya Damian kembali dengan tatapan yang mengancam.
"Baiklah Tuan, maafkan saya. Sebenarnya hmmm, saya hanya di suruh oleh…seorang wanita yang bekerja di sini juga," katanya dengan takut.
"Seorang wanita?" tanya Damian dengan heran.
"Kamu tunjukkan yang mana orangnya? Mengapa dia menyuruh kamu?" tanya Damian kembali.
"Saya tidak tahu alasannya Tuan," ucapnya lagi.
Damian yang tidak sabaran melotot ke arahnya sehingga pemuda itu meneruskan kembali perkataannya.