Noah menatap tidak percaya, bahwa yang dia lihat dari kaca jendela itu adalah Chika. Setengah berlari dia segera ke rumah itu dan menjumpai Chika.
"Aku harus menemuinya, aku tidak tahan lagi untuk berjauhan dari dirinya. Chika maafkan aku," pikir Noah kembali.
Noah terus saja berlari hingga dia berdiri di depan pintu depan, sebelum dia membuka pintu itu dia menarik napasnya agar kembali teratur, dia merapikan kembali rambutnya yang masih rapi. Kegugupan mulai menyerangnya karena perasaan yang tidak bersalahnya kepada Chika.
"Apakakah yang kulihat itu benar-benar Chika?" pikir Noah kembali.
Noah memberanikan dirinya dan membuka pintu rumah itu, tetapi alangkah terkejutnya dia ternyata Damian sudah berdiri di sana. Damian menatapnya dengan pandangan marah.