Damian kini masih memakai pakaian formil mengganti dengan pakaian yang lebih santai, sehingga tidak terlalu menarik perhatian orang, sementara kim sudah memanggil teman yang bekerja di kepolisian agar semua peralatan pengintaian dapat mereka gunakan.
Ketika teman Kim yaitu Park Bong Ho, mengatakan mengapa tidak melaporkan penculikan Chika supaya kepolisian dapat menanganinya segera. Tetapi Damian mempunyai pemikiran yang lain, karena dia takut Chika akan celaka. Kebetulan yang melakukannya juga bukan orang biasa karena salah pewaris Sun Young Company, salah satu perusahaan ritel terbesar di dunia yang memiliki banyak cabang dan telah menggurita.
Damian khawatir orang tuanya yang membela dia akan meloloskan begitu saja tanpa ada cacat hukum sama sekali. Sudah pasti mereka akan menghapus cacatan kriminal anaknya sehingga apapun yang akan dilakukan Damian akan sia – sia saja, sebaiknya mereka memakai cara yang lain.
Park Bong Ho adalah salah satu anggota kepolisian yang hebat, sesuai dengan arti namanya luar biasa. Dia sedikit memahami Bahasa Indonesia dan dia tahu Damian adalah salah satu majikan yang memiliki wibawa dan kebaikan terhadap pekerjanya karena itu dia sangat menghargai Damian, karena Kim sudah menceritakan semuanya.
Damian kini berada di dalam mobil van yang khusus mengintai anak buah Kim yang sedang memasuki apartemen mewah di Hannam Hill. Anak buah Kim, Dong Min dipasangi alat kamera pengintai dan penyadap.
Tampak Dong Min kini memasuki gedung itu, dan terlihat dari layar dia sedang berbicara kepada salah satu sekuriti di komplek apartemen itu. Tampak mereka sedang berbicara. Kim menterjemahkan apa yang mereka katakan kepada Damian.
"Sekuriti itu mengatakan siapa yang anda cari, kemudian Dong Min mengatakan dia adalah salah satu suruhan Smith teman dari Noah Young karena ada barang yang tertinggal di apartemennya semalam. Mereka semua mabuk berat dan telah melupakan barang yang sangat penting bagi Smith. Kalau kamu tidak percaya silahkan kamu telepon Smith kata Dong Min," ujar Kim kembali.
Rupanya petugas keamanan itu kemudian menghubungi Smith karena Noah pernah memberikan semua nonor telepon teman dekatnya dan kemudian nomor itu dialihkan ke telepon yang ada di mobil van, sehingga Bong Ho yang mengangkatnya dan mengatakan memang dia kehilangan cincin yang merupakan salah satu warisan keluarganya. Petugas keamanan itu kemudian yakin dengan semua penuturan Bong Ho. Petugas keamanan itu juga bersikeras akan menelepon Noah untuk meminta ijin supaya Dong Min dapat memasuki apartemennya.
"Apa kamu sudah gila? Kamu mau dimarahi Noah karena dia sekarang bersama dengan kekasihnya!" bentak Bong Ho lagi.
Damian yang mengerti sedikit Bahasa Korea paham dengan yang dikatakan oleh Bong Ho, tetapi perkataannya telah membuat darah Damian mendidih marah. Dia tidak suka Bong Ho mengatakan Chika adalah kekasih Bong Ho. Tetapi Damian sadar bahwa Bong Ho juga tidak bersalah sama sekali karena dia juga tidak mengetahui bahwa Chika sebenarnya adalah kekasih hati Damian. Walaupun dia belum mengatakannya kepada Chika tetapi dia sadar secara resmi Chika bukanlah miliknya tetapi dengan ciuman yang mereka lakukan secara tidak langsung Damian sudah memberi tanda bahwa dia adalah wanitanya. Tidak akan dibiarkannya seorang lelakipun akan menjamahnya dan menyentuhnya sama sekali.
Damian semakin kesal mengingat sifat posesifnya sendiri dan mencoba menyabarkan perasaannya yang tidak dia sukai dan membuat dia semakin kesal setengah mati.
Damian menggeram pelan, dengan wajah merah padam. Kim yang menyadari kemarahan Damian paham mengapa Damian terlihat kesal.
"Aduh Bong Ho salah bicara nich, lihat wajah si Bos. Bisa meledak nantinya, tetapi Bong Ho juga ngak salah karena kalau dia tidak mengatakan alasan yang kuat sudah pasti dia akan menelepon Noah. Bahaya kalau Bong Ho juga menjawabnya karena sudah pasti dia sangat menganali suara Noah, dan itu harus dihindarai." Pikir Kim lagi.
Damian mencoba menahan kemarahannya sendiri dan tidak ingin mengganggu kinerja Bong Ho. Damian masih menunggu pembicaraan yang dilakukan Bong Ho untuk meyakinkan resepsionis itu. Akhirnya Dong Min dapat meyakinkan petugas keamanan itu dan dia berjanji tidak akan memindahkan barang apapun sehingga Noah tidak akan menyadari kehadirannya di Apartemen itu. Akhirnya Dong Min diijinkan masuk, ke dalam komplek ini.
"Pantas saja harganya gila – gilaan, di dalam komplek ini sangat rapi dan nyaman," pikir Dong Min lagi.
Dong Min kemudian memasuki apartemen milik Noah karena dia telah diberi kunci oleh petugas keamanan tersebut. Noah memang menitipkan kuncinya karena teman – temannya sering menginap di sini walaupun Noah sedang berada di Indonesia. Mereka memang termasuk salah satu teman Noah yang paling dekat sehingga mereka dengan bebas masuk ke dalam apartemennya.
Dong Min segera membuka pintu apartemen itu dan mulai menyelidiki semua tempat dengan sangat teliti, tetapi memang Noah salah satu orang yang paling rapi dan bersih tidak ada jejak sama sekali. Bahkan ketika teman -temannya mabuk semalampun mereka tidak meninggalkan jejak sedikitpun. Rupanya Noah telah meminta tenaga pembersih khusus untuk merapikan tempat ini.
Kim memerintahkan Dong Min untuk segera memasuki setiap kamar, mana tahu ada petunjuk keberadaan mereka walaupun sangat kecil melihat betapa rapinya ruangan ini, pantas saja ketika Dong Min mengatakan dia tidak akan memindahkan dan menggeser setiap barang di ruangan ini petugas keamanan itu sadar memang Dong Min adalah suruhan dari Smith, karena dia tahu Smith merupakan teman dekat Noah dan Dong Min adalah suruhan Smith.
"Sial apartemennya sangat bersih, tidak ada petunjuk apapun. Saya akan keluar sekrang," kata Dong Min lagi.
Kim kemudian memerintahkan Dong Min agar keluar dari gedung tersebut.
"Tunggu!" kata Damian.
"Kim minta anak buahmu untuk mundur dan coba lihat di atas nakas itu," kata Damian secara tiba – tiba."
Mereka melihat ada secarik brosur yang menunjukkan salah satu rumah real estate di kawasan Gangnam.
"Kamu sudah melacak bocah itu disemua propertinya bukan? Kamu tidak menemukannya sama sekali. Sepertinya dia membeli properti baru, coba suruh anak buahmu memotret brosur itu!" perintah Damian lagi.
Kemudian sesuai perintah Damian Dong Min kemudian memotret brosur itu dan segera keluar dari komplek itu dan terus keluar. Dia melihat ke kiri dan kanannya sebelum bergabung dengan rekannya yang lain. Dong Min harus tetap waspada, kemudian dia berbelok keluar dari jalan raya dan bergabung dengan salah satu teman pengawalnya yang sudah menunggu.
"Kim coba kamu lacak plat mobil apa yang dipakai bocah itu kemudian coba cek apakah mobil itu mengarah ke sana dari waktu kehilangan Chika sampai sekarang! Aku ingin segera mengetahui informasinya secepat mungki. Karena ini sudah terlalu lama untuk menemukan Icha dan saya mencemaskan keadaannya," tukas Damian dengan cemas.
Damian tidak sabaran ingin menemukan Chika kembali.