Vivian segera mempersiapkan dirinya dan memandang wajahnya di cermin, dia masih saja belum tahu apa yang akan dia lakukan.
"Aku hanya mengetahui satu hal saja, aku belum tahu bagaimana menyampaikan hal ini kepada Kakakku sendiri? Aduh, aku tidak sanggup membayangkan kalau Kak Yudha akan tewas karena Lukas, pria licik itu. Kak aku janji akan segera menolongmu. Maafkan aku Kak," bisiknya sendu.
Vivian masih saja menatap wajahnya di cermin, ada sedikit rasa cemas di dalam dadanya karena dia tahu bagaimana Lukas akan memperlakukan kakaknya Yudha, sudah tentu dia merasa kalau kematian Yudha tidak boleh terjadi.
"Kakak! Maafkan aku, aku sangat menyesal sekarang! Seharusnya aku mendengarkan semua nasehatmu, tetapi aku memang keras kepala. Aku tahu ternyata semua kemarahan yang aku tujukan kepadamu seharusnya aku tumpahkan kepada pria yang telah membuat keluarga kita menjadi porak poranda. Kakak, aku sangat menyesal," pikirnya dengan sedih.