Vivian sangat bingung mendengarkan ucapan Lukas, bahkan Vivian tidak menyangka Lukas telah menghianatinya. Ada rasa nyeri di hatinya, kemudian dia rasakan kesedihan yang mendalam.
"Astaga! Aku baru menyadari ternyata dia ular berkepala manusia, dia bahkan telah mencuci otakku dengan tidak mengakui kakakku sendiri. Betapa bodohnya aku mempercayai semua ucapannya. Padahal aku mengenal kakakku seumur hidupku, memang pantas aku disebut sebagai wanita bodoh! Aku mempercayai semua ucapannya, ternyata dia tidak mencitaiku," pikir Vivian dengan tangis tertahan.
Dia tidak ingin Lukas muncul secara tiba-tiba dan memergoki dia dan akhirnya dia akan tahu alasannya menangis.