Beberapa jam sebelumnya di salah satu tempat yang tenang, terlihat salah seorang pria tua dengan penampilan lusuh sedang duduk di taman tepat di hadapan kediaman keluarga Wijaya. Dia bersama dengan seorang pemuda dengan penampilan yang sama, pemuda itu terlihat sangat hormat kepada pria tua tersebut. Dari tampilannya mereka sepertinya adalah masyarakat dari kalangan miskin. Baju yang mereka kenakan terlihat sangat tua, wajahnya terlihat menghitam karena tidak dirawat sama sekali. Tetapi siapa yang melihat mereka dengan jeli, pasti akan menyadari kalau tangan yang mereka tutupi dari mantel lusuhnya ternyata sangat bersih berbeda jauh dengan wajah hitamnya.
"Tuan, apakah kita akan bergerak sekarang?" tanyanya dengan hormat.
Terlihat senyuman licik di wajahnya, tetapi wajah itu tetap menyiratkan kekesalan setengah mati.