Sany kemudian menatap Chika dan menenangkannya kembali.
"Sudah Cha, jangan dipikirkan Kak Damian tidak ada apa-apa kok. Kamu lihat sendiri bukan dia banyak dikelilingi orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa. Dia akan mendapat perlindungan dari mereka, tetapi kamu juga jangan terlalu banyak pikiran. Kalau tidak aku akan lama menunggu keponakan kecilku," canda Sany kembali.
Wajah Chika langsung memerah menahan malu.
"Sany apa-apaan sich, jangan buat aku jadi malu dong," katanya lagi.
Sany kemudian terkekeh geli, karena dia tahu secara pasti Damian itu orangnya seperti apa.
"Jangan takut ya Cha, Kak Damian juga seorang jagoan dia tidak mudah untuk ditumbangkan. Dia itu adalah seorang yang mampu bertahan, jadi Cha sebaiknya kamu tidak memikirkannya. Sebaiknya kita memikirkan pekerjaan kita, sudah lama kita tidak mengurusnya. Kita tertinggal jauh Cha, bagaimana?" tanya Sany kembali.