"Ibumu sakit apa?" tanya Rina.
"Tekanan darahnya tinggi. Begitu juga dengan gula darahnya," jawab Rina.
"Aku turut prihatin dengan kondisi ibumu Rin," ucap Marisa.
"Hmm, terima kasih," sahut Rina, dan dibalas anggukan oleh Marisa.
"Untuk dua hari ini aku akan mengajukan cuti," ujar Rina.
"Kamu bisa masuk kapanpun yang kamu mau. Yang terpenting saat ini adalah kesehatan ibumu," sahut Marisa. Sedangkan Edi dari tadi diam tak mengatakan sepatah katapun. Entah masih marah kepada Marisa, atau suasana hatinya sedang tidak baik.
Tak lama terdengar suara pintu diketuk dari luar. Rina bangkit dari tempat duduknya demi membukakan pintu.
"Sebentar ya," ucap Rina menoleh ke arah Marisa dan Edi secara bergantian.
Marisa dan Edi mengangguk. Dan setelah itu Rina berjalan menuju ke pintu.
Setelah pintu dibuka oleh Rina. Dia melihat sudah ada Kevin yang berdiri di depan pintu. Rina lalu menyuruhnya untuk masuk.