"Hai Ayah ..." sapa Naura dengan nada bicara yang terdengar begitu ceria. "Aku datang ke sini bukan untuk mengutarakan kesedihan aku, juga gak mau nangis, gak bisa malah." Naura tertawa kecil di ujung kalimatnya.
"Aku ke sini gak bawa bunga, tapi aku ke sini bawa laki-laki indah pilihan Ayah." Naura melirik ke arah di mana Galang berada dengan sebuah senyuman yang benar-benar terukir dengan jelas. "Tapi, aku gak akan taro dia di sini, bakalan aku ajak pulang lagi nanti."
Saat Naura datang ke tempat di mana Ayahnya, suasananya jauh berbeda saat dia datang ke tempat Bundanya, karena dia benar-benar merasakan sebuah kebahagiaan yang besar, apalagi sedari perjalanan tadi Galang bisa membuat dia menghilangkan rasa sedih yang tidak kecil.
