Hari demi hari Adiba mulau akrab dengan Azka. Azka belajar huruf Hijaiyah, menghafal bacaan salat, dengan tulisan bahasa Indonesia.
Belajar gerakan salat. Ia benar-benar berjuang ingin mengenal agama islam. Selama dua bulan terakhir ini, dia fokus ke yang dia pelajari yaitu agama islam.
"Mbak! Mbak yakin taubat saya akan di terima? Saya tukang dugem dan
mabuk mbak?" tanya Azka di WhatsApp karena penasaran, Azka menanti balasan karena di nomer Adiba masih mengetik.
[Allah maha pengampun, yang penting kau sungguh-sungguh dalam bertaubat, yang penting tulus karna Allah. membahas Alquran Surah Az-Zumar ayat 53-59. Intinya menceritakan saat Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW agar umat senantiasa berserah diri meski berlumuran dosa. Semua dosa bisa diampuni Allah.Disebutkan, "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."Ayat ini oleh ulama dinilai sebagai ayat yang paling memberikan ketenangan dan harapan kepada umat manusia. Pasalnya, tidak ada manusia yang tidak berdosa. Tidak ada pula yang bisa mengampuni dosa kecuali Allah.Allah sendiri menyatakan, hamba-hamba-Nya yang sudah melampaui batas dalam dosa masih bisa diampuni. Beragam jenis orang berdosa. Ada yang berdosa tapi masih tidak terlalu buruk dosanya. Ada yang memiliki dosa kecil dan dosa besar.Nabi Muhammad diperintahkan untuk menyampaikan kepada hamba-hamba Allah dengan memberi kesan atau menunjukkan rahmat dan kasih sayang Allah, betapapun berdosanya seseorang. Yang ditekankan ialah agar kita jangan berputus asa dari rahmat Allah karena Allah mengampuni semua dosa. Tidak ada dosa yang tidak diampuni-Nya jika seseorang mau bertobat.Kita harus ketahui, ada dosa yang diampuni setelah manusia bertobat. Tetapi ada juga dosa yang diampuni walau seseorang tidak bertobat. Ada dosa yang Allah ampuni walaupun seseorang tidak melakukan kebaikan. Ada dosa yang walaupun dibawa mati, tetap diampuni Allah.Itu karena Allah suka mengampuni. Allah senang memberi ampun, maka Tuhan Maha Pengampun atas aneka kesalahan. Ayat-ayat dalam Surah Az-Zumar ini memberi harapan yang sangat besar. Ini menandakan Tuhan berlaku adil.
Pada dasarnya, Tuhan itu pemberi rahmat. Azka, Mbak tahu kamu pemuda baik, jadi ... Karena itu yakin Allah Maha menerima hamba yang awalnya tersesat kembali ke jalanNya, Allah patut dicintai atas sifatnya yang pemberi rahmat dan keadilan. Azka. Dalam surah ini dikatakan, "Kembalilah, kepada Tuhanmu." Kembali itu berarti kita pernah pada satu posisi meninggalkan Allah. Misalnya kita menjauh dari Allah. Dia meminta kita untuk berserah diri. Seperti firman-Nya, "Serahkan dirimu kepada-Ku."Itulah Islam yang pemberi rahmat. Allah banyak memberikan nikmat kepada kita. Sudah semestinya kita mengabdi kepada Allah dengan sempurna dan kita kembali menyerahkan diri kepada Allah.Tetapi, Allah juga mengingatkan tidak ada yang dapat menolong kita dari siksa neraka selain Allah. Karena itu, ikutilah dengan sungguh-sungguh apa yang terbaik yang diturunkan Allah.Allah juga memberi tuntunan, jika ada yang berbuat jahat kepada kita, balasan kejahatan itu akan setimpal. Akan tetapi, Allah juga mengatakan jika kita bisa memaafkan, akan lebih baik. Yang lebih tinggi lagi dari memaafkan ialah memberi. Berilah kebaikan bagi orang yang berbuat salah kepada kita, karena memberi lebih baik dari sekedar memaafkan.]
Mendapat balasan dari Adiba, Azka semakin penasaran.
"Mbak, apa ada cerita seperti aku ini, pada zaman dulu? Dan apa siksanya jika tetap sering mabuk." Azka mengirim voice note.
"Ada cerita. Suatu hari Amirul Mukminin Sayyidina Umar bin Khattab melewati sebuah jalan di Kota Madinah. Ia berjumpa dengan beberapa orang padanya. Di suatu jalan ia berpapasan dengan seorang pemuda. Sebuah botol di balik pakaiannya tampak dari luar.
"Anak muda, apa yang kaubawa di balik pakaianmu?" tanya Sayyidina Umar bin Khattab.
Pemuda itu terdiam. Ia membawa sebuah botol yang berisi khamar. Ia panik dan bingung harus menjawab apa. Tetapi untuk menjawab dengan jujur "Khamar," ia–meski mabuk menjadi kesehariannya–pun merasa sungkan dan malu. Ia lalu berdoa dalam hati. "Ya Allah, jangan Kaupermalukan aku di hadapan Umar. Jangan Kaubuka rahasiaku. Tutupi rahasiaku di hadapannya. Aku bersumpah tidak akan meminum khamar selamanya," kata pemuda dengan hati penuh harapan. Pemuda ini lalu membuka mulut. "Wahai Amirul Mukminin, yang kubawa adalah cuka," katanya.
"Perlihatkan agar dapat kulihat," kata Sayyidina Umar RA. Pemuda ini menyerah pasrah. Ia mengeluarkan botol dari balik pakaiannya. Ia membukanya di hadapan Sayyidina Umar. Keduanya menyaksikan cuka yang menjadi isi botol, bukan khamar. Pemuda ini bersyukur kepada Allah yang telah menyelamatkan mukanya di hadapan Sayyidina Umar. Ia menepati sumpahnya. Ia menjadi orang baik yang meninggalkan sama sekali minumannya. Kisah ini diangkat oleh Imam Al-Ghazali ketika membahas bab tobat dalam karyanya Mukasyafatul Qulub. Azka dia sudah berjanji kepada Allah, akan bertaubat dengan sungguh-sungguh. Dan Allah mengabulkannya, dia pun bertaubat.
Yang penting, kamu jangan mengulangi nya lagi, oke ... dan yakin Allah Maha Pemaaf, Maafnya sangat luas." tegur Adiba dalam voice note.
"Kalau gitu aku semangat, Allah memang is magic, i love Allah. Subahanaallah. Aku harus benar-benar menempuh jalan taubat, Bantu terus ya Mbak. Terima kasih sudah memberi semangat." balas voice note Azka mendatangkan senyum di wajah Adiba.
Drettt!
Ponsel Adiba kembali bergetar, Adiba membuka voice note dari Azka.
"Oh ya. Hukumannya untuk pemabuk apa Mbak. Biar aku takut, dan tidak lagi datang ke tempat itu," kata Azka dalam voice note.
Sepertinya Adiba berhasil membuat Azka taat beribadah, Azka juga sudah bisa mengaji walau belum lancar. Niat baik Azka mendapat dukungan penuh dari Adiba. Mengenal Azka yang humoris membuat Adiba melupakan laranya.
***
u dari tubuh Beliau. Beliau pun mengibaskan, lalu Allah Yang Maha Luhur menjadikan debu dari tubuh Beliau sebagai karpet (hamparan) di bawah telapak kaki mereka dan mencegah mereka dari api Neraka Ladla, lantaran berkah Nabi Muhammad SAW.
Telah datang di dalam khobar, didatangkan seorang hamba di hari Kiamat, unggullah amal-amal buruknya melebihi amal-amal baiknya. Malaikat pun diperintahkan membawanya ke dalam neraka, lalu berkatalah sehelai bulu dari bulu-bulu kedua matanya dan bulu itu mengatakan, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Rasul-Mu, Nabi Muhammad SAW bersabda "di manapun mata yang menangis karena takut kepada Allah Yang Maha Luhur, maka Dia mengharamkannya pada neraka", maka sesungguhnya aku pernah menangis karena takut kepada-Mu, maka selamatkanlah aku dari neraka."
Lalu Allah Yang Maha Luhur pun mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari dari neraka sebab berkah tangisnya karena takut kepada Allah di dunia. Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, "Fulan bin fulan telah selamat sebab berkah sehelai bulu."
Wallahu a'lam bis showab.
"Ya Allah ... Engkau Maha Besar." Air mata Azka berlinang.