Adiba memandangi langit yang cerah. 'Rindu masih membelenggu, bagaimanapun aku melewati hari hampa dengan kehilangan kekasih dengan bersamamu Mas Akmal. Dan sekarang ada Azka. Hehehe, adik angkat ... Ya Allah semoga tidak ada rasa cinta antara aku dan Azka nantinya. Aamiin,' batin Adiba.
Adiba mengirim PDF ke nomer Azka.
Sementara di sana Azka dia membaca terjemah yang di kirimkan Adiba Daqoiqul Akhbar. "Bab 41, Penjelasan Tentang Keadaan Peminum Khamr. Ini pas buat aku. Agar hamba sadar diri"
Daqoiqul Akhbar - Bab 41, Penjelasan Tentang Keadaan Peminum Khamr
Diriwayatkan dari Sahabat Ubay bin Ka'ab, Nabi SAW bersabda, "Akan didatangkan pada hari kiamat peminum khamr, cangkirnya (kendilnya) digantungkan di dalam lehernya, thanbur (rebab atau gitar arab) di dalam kedua belikatnya, sampai dia disalib di atas batang kayu dari api neraka. Lalu menyerulah Dzat yang menyeru, "Ini adalah fulan bin fulan dari tempat ini."
Bau khamr pun keluar dari mulutnya, orang-orang yang terdiam (di sekitarnya) merasa tersakiti (terganggu) sampai mereka meminta pertolongan kepada Allah dari busuknya bau para peminum khmar. Kemudian tempat kembali mereka (para peminum khmar) adalah ke dalam neraka.
Tatkala mereka dilemparkan ke dalam neraka, mereka menyeru selama 1.000 tahun, "Aduh, hausnya aku." Kemudian mereka menyeru kepada Malaikat Malik, namun dia tidak menjawabnya kira-kira selama 80 tahun.
Keringat mereka sangatlah busuk, sehingga menyakiti (menganggu) tetangga-tetangga mereka (orang-orang di sekitar mereka). Lalu mereka menyeru, "Wahai Tuhan kami, hilangkanlah keringat ini dari kami." Namun keringat itu tidak dihilangkan dari mereka.
Kemudian mereka didatangkan ke dalam neraka sampai mereka menjadi gosong. Kemudian mereka kembali dalam keadaan fisik yang baru dan dikembalikan ke dalam neraka dalam keadaan terbelenggu tangan-tangannya, mereka diseret ke dalam neraka dengan rantai-rantai di atas wajah mereka.
Tatkala mereka meminta minuman, mereka diberi minum dengan air hamim (air yang sangat panas) sehingga tatkala mereka minum maka tercerai berai usus-usus mereka. Tatkala mereka meminta makanan, maka didatangkanlah buah zaqqum. Tatkala buah zaqqum itu di datangkan dan mereka memakannya, maka mendidihlah isi perut mereka dan apa yang ada di dalam otak mereka. Mulut mereka keluar kobaran api, lalu rontoklah bagian dalam tubuh (jeroan) mereka di atas telapak kaki mereka.
Kemudian setiap seorang dari mereka dimasukkan ke dalam peti dari bara api selama 1.000 tahun, yang sempit tempatnya. Kemudian dia dikeluarkan dari peti setelah 1.000 tahun dan dimasukkan ke dalam penjara api neraka, dia pun terbelenggu dari (belenggu) api. Kemudian dia menyeru selama 1.000 tahun, "Aduh, hausnya aku." Mereka tidaklah dikasihani.
Di dalam penjara terdapat ular-ular dan kalajengking-kalajengking sebesar unta yang menggigit kedua telapak kakinya, maka dia tidaklah hancur. Kemudian diletakkanlah mahkota api di atas kepalanya, besi dijadikan di dalam sendi-sendinya, rantai-rantai di lehernya, dan belenggu-belenggu di tangannya.
Kemudian dia dikeluarkan (dari dalam penjara) setelah 1.000 tahun. Dia dimasukkan ke dalam Wail, wail adalah sebuah lembah dari lembah-lembah Neraka Jahannam, panasnya tentu sangat panas, lubangnya begitu jauh, rantai, ular, dan kalajengking di dalamnya sangat banyak.
Mereka tinggal di dalam wail kira-kira selama 1.000 tahun. Kemudian mereka menyeru, "Aduh, wahai Nabi Muhammadku". Beliau pun mendengar suara mereka, lalu Beliau berkata, "Wahai Tuhanku, aku telah mendengar suara seseorang dari umatku".
Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Ini adalah suara seseorang yang meminum khamr di dunia, dia mati sedangkan dia dalam keadaan mabuk. Maka dia pun dibangkitkan di Mahsyar sedangkan dia dalam keadaan mabuk."
Nabi SAW pun berkata, "Wahai Tuhanku, keluarkan dia dari neraka dengan syafa'atku." Maka dia pun tidaklah tetap di dalam neraka selamanya.
Wallahu a'lam bis showab."
Azka sangat fokus ia lanjut membaca.
"Daqoiqul Akhbar. Bab 42, Penjelasan Tentang Keluar Dari Neraka
Kemudian Umat Nabi SAW menyeru di dalam neraka Jahannam, "Ya Hannan" (Wahai Dzat Yang Maha Pengasih), "Ya Mannan" (Wahai Dzat Yang Maha Memberi) selama 1.000 tahun, "Ya Qayyum" (Wahai Dzat Yang Maha Berdiri) selama 1.000 tahun, "Ya Arhamar Rahimin" (Wahai Dzat Yang Paling Penyayang di antara para penyayang) selama 1.000 tahun.
Tatkala Allah Yang Maha Luhur telah memberlakukan hukum dan keputusan-Nya, Dia memerintahkan Malaikat Jibril as sembari berkata, "Wahai Jibril, apa yang dilakukan oleh orang-orang yang maksiat dari golongan umat Nabi Muhammad?"
Malaikat Jibril pun menjawab, "Wahai Tuhanku, Engkau lebih mengetahui keadaan mereka daripada aku." Lalu Allah berkata, "Pergilah dan lihatlah bagaimana keadaan mereka!"
Malaikat Jibril pun pergi menemui Malaikat Malik dan dia berada di atas sebuah mimbar api di tengah-tengah Neraka Jahannam. Tatkala Malaikat Malik melihat Malaikat Jibril, dia pun berdiri sebagi bentuk mengagungkan Malaikat Jibril.
Malaikat Malik pun bertanya, "Wahai Malaikat Jibril, apa yang membuatmu memasuki tempat ini?" Lalu Malaikat Jibril menjawab, "Apa yang telah kamu perbuat pada orang-orang yang maksiat dari golongan umat Nabi Muhammad SAW?"
Malaikat Malik menjawab, "Alangkah buruk keadaan dan sempitnya tempat mereka, api neraka telah membakar jasad-jasad mereka, api neraka telah memakan daging-daging mereka, dan tersisa wajah dan hati mereka yang memancarkan cahaya keimanan."
Malaikat Jibril pun berkata, "Angkatlah (bukalah) hijab (penghalang) sehingga aku melihat mereka." Lalu Malaikat Malik memerintahkan para malaikat penjaga neraka, lalu diangkatlah hijab dari mereka.
Tatkala mereka memandang Malaikat Jibril dan melihatnya sebagaisebaik-baik makhluk, maka mereka mengetahui bahwa dia bukanlah tergolong malaikat siksa. Mereka pun berkata, "Siapakah hamba ini yang mana tidaklah datang seorang pun yang lebih baik baik daripadanya?"
Malaikat Malik pun menjawab, "Ini adalah Malaikat Jibril yang telah mendatangi Nabi Muhammad dengan membawa wahyu."
Tatkala mereka mendengar sebutan nama "Muhammad SAW" mereka semua menjerit sambil menangis dan mereka berkata, "Wahai Malaikat Jibril, sampaikanlah salam kepada Nabi Muhammad dari kami dan kabarkanlah kepada Beliau tentang buruknya keadaan kami. Kami telah dilupakan dan kami telah ditinggalkan di dalam neraka."
Malaikat Jibril pun pergi sampai dia sowan ke hadapan Allah Yang Maha Luhur. Allah Yang Maha Luhur pun berkata, "Bagaimana kamu melihat umat Nabi Muhammad?" Malaikat Jibril pun menjawab, "Alangkah buruk keadaan dan sempitnya tempat mereka."
Lalu Allah berkata, "Apakah mereka meminta sesuatu?" Malaikat Jibril pun menjawab, "Iya Wahai Tuhanku, mereka meminta agar aku menyampaikan salam kepada Nabi Muhammad SAW dan mengabarkan tentang buruknya keadaan mereka." Allah pun berkata, "Pergilah dan sampaikan salam itu."
Malaikat Jibril as pun pergi menemui Nabi Muhammad dalam keadaan menangis, sedangkan Nabi Muhammad di dalam surga berada di bawah pohon "Thuba" di dalam tenda yang terbuat dari durr (mutiara) putih. Tenda itu memiliki 4.000 pintu, setiap pintu terdapat 2 daun pintu, satu daun pintu dari emas, dan satu daun pintu dari perak putih.
Lalu Nabi SAW bertanya, "Apa yang membuatmu menangis wahai saudaraku, wahai Malaikat Jibril?" Malaikat Jibril menjawab, "Wahai Nabi Muhammad, jika kamu melihat apa yang aku lihat, maka pasti kamu akan menangis lebih keras daripada tangisanku. Aku telah mendatangi orang-orang yang maksiat dari umatmu, yaitu orang-orang yang disiksa, mereka menitipkan salam kepadamu. Mereka mengatakan "alangkah buruknya keadaan dan sempitnya tempat kami" dan mereka menjerit (meminta tolong), "Wahai Nabi Muhammadku."
Kemudian Malaikat Jibril berkata, "Dengarlah jeritan mereka, mereka mengatakan "Wahai Nabi Muhammadku."
Nabi SAW pun mendengar mereka, lalu Beliau berkata, "Kusambut panggilan kalian, kusambut panggilan kalian, wahai umatku."
Nabi SAW pun berdiri sembari menangis, lalu mendatangi Arsy sedangkan para nabi ada di belakang Beliau. Nabi SAW menjungkur bersujud, lalu memuji-muji kepada Allah Yang Maha Luhur dengan pujian yang mana tidak seorang pun yang memuji seperti Beliau.
Allah SWT pun berkata, "Wahai Nabi Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah maka kamu akan diberi, mintalah syafa'at maka kamu akan diberi izin untuk memberi syafaat."
Nabi SAW pun berkata, "Wahai Tuhanku, orang-orang celaka dari golongan umatku, telah berlaku keputusan-Mu dan hukum perintah-Mu di dalam perkara mereka dan aku berdiri untuk mereka, maka berilah aku syafaat di dalam perkara mereka". Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Aku telah memberikanmu syafaat di dalam perkara mereka."
Lalu Nabi SAW datang bersama para nabi untuk mengeluarkan orang yang mengucapkan "La ilaha illallah, Muhammadur rasulullah." Nabi SAW pun pergi ke Neraka Jahannam.
Tatkala Malaikat Malik melihat Nabi Muhammad SAW, maka dia berdiri untuk mengagungkan beliau. Nabi SAW pun bertanya kepada Malaikat Malik, "Bagaimana keadaan umatku yang celaka?" Dia pun menjawab, "Alangkah buruk keadaan mereka dan sempitnya tempat mereka." Nabi SAW pun berkata, "Bukalah pintu itu (Neraka Jahannam) dan angkatlah tangga itu."
Tatkala penghuni neraka (umat) melihat Nabi Muhammad SAW, maka mereka semua menjerit, "Wahai Nabi Muhammadku, api neraka telah membakar kulit-kulit dan daging-daging kami. Kami telah ditinggalkan dan dilupakan di dalam neraka." Nabi SAW pun menyampaikan alasannya kepada mereka, "Karena sesungguhnya aku tidak mengetahui keadan kalian." Mereka semua pun dikeluarkan dari Neraka Jahannam dan mereka telah menjadi arang, api neraka telah memakan mereka.
Nabi SAW pun pergi membawa mereka menuju sebuah sungai yang berada di sekitar Arsy, sungai itu dinamakan "Nahrul Hayat (Sungai Kehidupan)." Meraka pun dimandikan di dalam sana, lalu keluar dalam keadaan muda, tanpa bulu, tanpa jenggot, lagi bercelak mata, seolah wajah-wajah mereka seperti bulan. Tertulis pula di atas kening mereka, "Mereka ini adalah orang-orang yang dibebaskan Allah Yang Maha Pengasih dari dalam neraka."
Mereka pun memasuki surga, lalu mereka merasa dikucilkan di dalam surga. Mereka pun memohon kepada Allah untuk menghapus tulisan itu dari mereka, lalu Allah pun menghapusnya dari mereka.
Lalu tatkala penghuni neraka (orang kafir) melihat bahwa orang-orang islam telah dikeluarkan dari dalam neraka, mereka berkata, "Andai kami adalah orang-orang islam dan kami dikeluarkan dari neraka". Itu adalah firman Allah Yang Maha Luhur :
"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim" (Al-Hijr : 2).
Diriyatkan dari Nabi SAW bahwa sesungguhnya Beliau bersabda, akan didatangkan Maut (makhluk bernama maut atau kematian) di hari kiamat seperti domba yang sangat garang. Lalu dikatakan, "Wahai penghuni neraka, apakah kalian mengerti domba garang ini?" Mereka pun menjawab, "Iya." Lalu mereka melihat dan mengetahui bahwa domba garang itu adalah maut (kematian).
Dan dikatakan lagi, "Wahai penghuni neraka, apakah kalian mengerti domba garang ini?" Mereka pun menjawab, "Iya." Lalu maut itu disembelih di antara surga dan neraka. Kemudian dikatakan, "Wahai penghuni neraka, selamanya dan tidak ada kematian di dalam nereka. Wahai penghuni neraka, selamanya dan tidak ada kematian di dalam neraka." Maka demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman" (Maryam : 39).
Di dalam khobar, tatkala Neraka Jahannam didatangkan, maka terdengarlah jeritan, lalu setiap umat berlutut di atas lutut mereka karena takut dan bingung. Dan itu adalah Firman Allah yang Maha Luhur :
"Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan" (Al-Jatsiyah : 28).
Lalu tatkala mereka melihat neraka dan mendengarkan jeritannya, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
"Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya" (Al-Furqan : 12).
dari perjalanan 500 tahun, maka setiap orang mengatakan, "diriku .. diriku" bahkan sampai Al-Kholil (Nabi Ibrahim as), Al-Kalim (Nabi Musa as) kecuali Al-Habib (Nabi Muhammad SAW). Maka Beliau mengatakan "umatku ... umatku".
Tatkala Neraka Jahannam telah didekatkan, maka Beliau berkata, "Wahai api neraka, demi hak orang-orang yang sholat, demi hak orang-orang yang bershodaqoh, demi hak orang-orang yang khusyuk, dan demi hak orang-orang yang sabar, maka kembalilah." Namun api neraka tidaklah kembali.
Lalu Malaikat Jibril as berkata kepada Neraka Jahannam, "Demi hak orang-orang yang bertaubat, air mata dan tangisan mereka atas dosa-dosa, maka kembalilah". Lalu api neraka pun kembali.
Lalu didatangkanlah air mata orang-orang yang bermaksiat, kemudian disiramkan ke api neraka maka matilah api neraka itu sehingga ia menjadi seperti api dunia yang mati sebab air dan debu.
Di dalam khobar, tatkala para makhluk dikumpulkan di dalam Mahsyar dan didatangkan Neraka Jahannam kepada mereka dalam keadaan terbuka pintu-pintunya. Api neraka pun mengelilingi penghuni Mahsyar dari sisi depan, sisi kanan, dan sisi kiri mereka. Mereka pun memohon pertolongan kepada Nabi SAW dan kepada Malaikat Jibril as.
Lalu Allah berkata, "Wahai Nabi Muhammad, janganlah takut, kibaskan debu kepalamu." Beliau pun mengibaskan, lalu Allah menjadikan debu kepala Beliau sebagai mendung hujan yang berhenti di atas kepala orang-orang mukmin.
Lalu Allah berkata, "Wahai Nabi Muhammad, kibaskanlah debu jenggotmu." Beliau pun mengibaskan, lalu Allah menjadikan debu jenggot Beliau sebagai tutup (penghalang) di antara mereka dan di antara api neraka.
Kemudian Allah memerintahkan Beliau untuk mengibaskan deb