Suasana mencekam masih terasa di dalam mobil Reyhan.
Rasa kalut penuh kemelut masih menguasai hati dan pikiran Dona.
Perasaannya yang sebelumnya baik-baik saja, kini berubah penuh dengan dengan kekacauan dan kegundahan.
Luka yang mendalam kembali menggores hati dan pikirannya.
Kesedihan yang menyebabkan air matanya terus menetes.
Sarah dan Reyhan pun mencoba menenangkan hati, wanita yang ada di belakang mereka.
"Mbak Dona tenang dulu, ya. Kita kan belum tahu kejelasannya, kita pastiin dulu kebenaran berita itu." Reyhan dengan bijak menenangkan Dona.
"Kata Reyhan itu benar, Mbak. Kita harus cari tahu kebenarannya, siapa tahu itu beritanya nggak valid," sahut Sarah.
Namun air mata Dona tetap bercucuran, seolah tak mengindahkan perkataan kedua rekannya itu.
Reyhan dan kekasihnya pun semakin bingung menghadapi kemelut yang sedang merajai hati Dona.