Pagi menjelang, petang mulai memudar bersama fajar, sang surya tampak elok bersinar.
Panorama senja di pagi hari, menambah keelokan nuansa romansa pagi.
Namun keindahan pagi ini tak mampu melebur kegelisahan di hati Yana dan Resty.
Yana masih menanti kabar dari Risma, hatinya diselimuti oleh rasa penasarannya akan sosok gadis yang diceritakan partner bisnisnya itu. Sedangkan Resty masih terpaku, ia harus menelan pil pahit atas perlakuan Ibu dari suaminya itu kepadanya.
Tepat pukul enam pagi, semua keluarga Farhan berkumpul di meja makan.
Sania dan suami terlihat bersenda gurau beradu kebahagiaan.
"Kalian kenapa dari tadi bercanda terus, sepertinya lagi bahagia," tegur Ibunda Fachri.
"Anak Mama kan selalu bikin aku bahagia," jawab Sania.
"Anak Mama yang mana? Anak Mama kan ada dua," canda Ibunda Fachri.
"Dua-duanya, nggak Fachri nggak Farhan semua bikin aku bahagia," jawab Sania.