Luapan emosi kembali beradu dan berpacu dalam ambisi.
Mengukir kebencian dan menimbulkan dendam yang mendalam.
Goresan luka yang ditorehkan oleh Resty kepada Sania, kembali memancing trauma di masa lalu.
Seolah mengorek luka yang pernah diukir belasan tahun silam oleh keluarganya, kin Nyonya Mita tak ingin mengambil resiko dengan mengacuhkannya.
Ulah Resty menyakiti Sania, berujung pada tindakan tegas Nyonya Mita yang diarahkan untuk wanita yang masih berstatus sebagai istri sahabat Farhan.
Hari ini, ibu kandung Sania itu sudah siap memerintahkan beberapa orang suruhannya untuk mencari Resty.
"Halo, Fery. Bisakah kamu datang ke kantor saya? Saya ada kerjaan buat kamu," Nyonya Mita menelpon seseorang.
"Baik, Bu. Siang ini saya akan datang ke kantor Ibu." ucap Lelaki yang bernama Fery itu.
"Oke, Fer. Saya tunggu kamu di kantor, ya." ucap Nyonya Mita.
Ibunda Sania sudah mulai bertindak, kesabaran keluarganya diuji oleh keluarga Resty.