Pagi yang cerah tampak di langit kota Jakarta.
Namun, sepertinya ini akan menjadi pagi yang menakutkan untuk Johan.
Pagi ini ya bertolak dari Surabaya menuju ke Ibukota Jakarta, untuk menghadap kepada bos besarnya. Kecemasan tampak terlihat dari wajah pria tersebut. Namun Ia tetap mempersiapkan hati untuk menerima segala resiko dari kegagalan pekerjaan yang ia dan anak buahnya lakukan.
Tepat pukul sembilan pagi pesawat yang ia tumpangi mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Ia kemudian memenuhi janjinya menuju kantor Bos besarnya, Johan tiba di kantor itu pukul sepuluh lebih lima menit. Kemudian ia menuju ke ruangan Farhan.
Tok tok tok suara pintu terdengar jelas di telinga Farhan.
"Masuk," teriak Farhan.
Johan pun masuk. "Selamat pagi, Pak."
"Pagi, duduk! Farhan murka, pun duduk di hadapan Johan dengan mata memerah.
Sementara Johan terlihat menundukkan kepalanya.
