Malam yang seharusnya menjadi malam yang indah untuk Dona dan orang tuanya kini berubah mencekam.
Pertemuan yang diharapkan untuk melepaa rindu, kini seolah mengharu.
Bayangan kenekatan Farhan masih belum berlalu.
Sepertinya tidak hanya Dona yang terusik oleh ulah Farhan, tapi juga anggota keluarga lainnya juga ikut merasakan kekhawatiran.
Setelah selesai mengintai kedua pria asing itu, Reyhan kembali menutup pintu kamar hotel.
Tampak Tuan Sandjaya sedang keluar dari kamar mandi. Kini giliran sangat istri yang berniat untuk membersihkan diri.
Namun, Dona menahan niat ibu kandungnya itu. "Mah, tunggu dulu. Kami ingin bicara sama mama dan papa.
"Kamu mau ngomong apa, Nak? Sepertinya ada yang penting?" Nyonya Mety Penasaran.
"Mama Duduk dulu ya, Mama minum dulu," kata putrinya.