Chapter 151 - Debat

Guratan kecewa masih belum tertepis dari Jiwa Farhan. 

Lelaki tampan itu, tak henti-hentinya mencari cara untuk mendapatkan Dona. 

Ditambah lagi kerinduannya kepada sang putra, membuatnya semakin tak terarah dalam bersikap. 

Ia terlihat termenung duduk diteras rumahnya, kemudian ia kembali menghubungi tangan kanannya, yaitu Johan. 

"Halo, Pak," jawab Johan. 

"Jo, bagaimana? Apa semua lancar? Bertindak serapi mungkin, jangan sampai aja jejak yang membuat kita repot nantinya. Aku sudah tidak sabar ingin memiliki Dona," ucap Farhan melalui panggilan telepon. 

"Semua berjalan sesuai rencana, Pak. Dan sepertinya keinginan bapak sebentar lagi akan tercapai," ucap Johan. 

"Oke Jo, Terima kasih ya. Kamu sudah boleh pulang ke Semarang besok," ucap Farhan. 

"Kalau sekarang, boleh nggak Pak? Saya sudah rindu anak istri saya," ucapnya. 

"Ya udah nggak apa-apa, Jo. Salam buat keluarga kamu, ya," ucap Farhan. 

Panggilan itu di akhiri oleh Farhan, percakapan pun selesai.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS