Chereads / PEJUANG 9 BULAN / Chapter 3 - Cobaan

Chapter 3 - Cobaan

Memasuki detik-detik Persalinan Pak Joyo pun mengajak sangat Istri untuk memerikaakan kandunganya Istrinya

* Ayo buk ke Puskesmas?

" Untuk apa pak"

* Ya untuk memeriksakan kandungan ibuk,

bapak takut, kan beberapa hari ini ibuk mengeluhkan sakit perutnya,. Takutnya ada apa-apa dengan si ibuk dan dedek bayinya

" Yo wis kalau gitu Ibuk siap-siap sambil ibuk cari dulu Buku KIA/Buku kontrolnya

* Yo wis kalau gitu bapak tunggu di depan ya

Berangkatlag mereka menuju Puskesmas

* Pagi buk?

mau daftar bisa?

" Daftar kemana buk?

* Ya di Poli Kandungan lah Mbak( ucap bu Lasmini ketus sambil menahan perutnya yang sedikit kram)

Emang mbak nya gak lihat perut gede saya ini

" Ya maaf maaf buk

* Baik buk ini buku kontrol sama no antrianya, ibuk langsung menuju Poli kandungan dan nanti ketemu sama bu Nur Islamiyah

" Baik mbak makasih

Bu bidanya memeriksa dengan seksama kesehatan dari Bumil ( ibu hamil dan sang bayi)

dan memeriksa sang bayi dengan alat USG,

Bu bidan pun tampak Binggung dan menghela nafas panjang, melihat hasil pantauan melalui alat USG

* Bagaimana kondisi saya dan bayi saya?

" Syukur Alhamdulilah kondisi ibuk dan sang Bayi baik baik saja,ibuk tenang aja

oh ya saya pesan agar ibuk lahiran bisa normal ibuk buat aktifitas seperti mengepel dan lain lain agar posisi kepala bayi pindah ke posisi bahwa,

* Emang kenapa?

" Jika posisi kepala tidak pindah ke bawah ada kemungkinan ibuk tidak bisa lahiran Normal akan tetapi harus melalui Proses Operasi

Wajah bu lasmi berubah sedikit resah, menyadari situasi yang kurang mengenakan Pak Joyo pun segera menghibur dan memenangkan Bu Lasmini

* Sabar buk semua pasti ada jalan terbaik, kalaupun harus operasi InsyaAllah Tabungan kita cukup kok buk

" Tapi ibuk pingin merasakan melahirkan Normal pak?

* Lahiran Normal atau pun operasi yang terpenting bagi bapak Ibu dan si jabang Bayi sehat

Waktu lahiran makin hari makin dekat, Toko kain pun banyak pelangang Pak Joyo pun bersyukur

" Alhamdulilah tabungan untuk kelahiran anak ku cukup banyak, insyaAllah cukup buat operasi, aqidah dan lain sebagainya amin

" oke lah kalau begitu aku harus ber siap-siap untuk meeting dengan pak Alex Bos Garment PT S Alhamdulilah kontrak kerja samanya mencapai seratus Jutaan, kalau ini deal bisa aku tabung untuk biaya keperluan yang lainya dan wasilah Rejeki buat keluarga dan anaku kelak Amiin

" kalau gitu aku segera ambil motorku dan bergegas ke sana insyaallah masih ada waktu satu jam sebelum jam 10.30 am sesuai dengan agenda meetingnya,

Bismillah berangkattttt

Pak Joyo pun berangkat sambil mengendarai motor antik kesayanganya Norton WD 16 H yang sangat langka

motor pun mulai mengaspal di jalanan Kota M tetik matahari pun tak pelak menghujam tubuh pak Joyo

sampai di perempatan lampu merah jalan menuju PT S, pak Joyo yang bersemangat dengan sabar menunggu lampu hijau menyala.

lampu hijau pun menyala tak pelak sebagian orang langsung tancap Gas, tak begitu dengan pak Joyo ia tetap tenang dan santai tiba-tiba terdengar suara benturan keras di samping dia" Dubrakkkkk sebuah mobil sedang mewah menerobos lampu merah dan menabrak kakek penjual cilok kakek itupun terpental dan terkapar sepedah ontel pun ringsek dan cilok pun berhamburan

Spontan pak Joyo berteriak Hai bajingan jangan kabur lho iapun mengejar sayang di sayang motor antiknya kalah cepat dengan mobil mewah buatan eropa itu

Ia pun sadar dan segera balik untuk melihat kondisi kakek itu, ia pun segera memakir motor dan melintangkanya di jalan agar bisa melindungi kakek tua itu dari pejalan lain. Ia pun segera memanggil Polisi dan Ambulan ke TkP sambil memastikan kondisi si kakek tua apakah masih hidup, tak selang 10 menit Polisi Dan Ambulans pun tiba

* Pak pak pak tolong selamatkan kakek ini, kelihatanya kondisinya parah..... eee biar nanti saya yang bertanggung jawab di rumah sakit nanti

" baik segera ikuti kami di rumah sakit terdekat

Kakek tua pun segera di bawa petugas ke ruang IGD untuk mendapatkan perawatan, pak Joyo pun setia menunggunya ia pun teringat akan sosok ayahnya yang mengalami kecelakaan dan tidak ada orang yang berani menolong dan melaporkanya ke Polisi karena ia di anggap sudah meninggal padahal ia masih dlm keadaan hidup ahirnya di larikan ke rumah sakit sama seseorang dan akhirnya pun nyawanya tertolong

* Baiklah kalau gitu aku tunggu kakek ini dulu sampai ada kabar dari petugas rumah sakit dan juga sampai aku bisa menghubungi keluarganya

Petugas pun keluar

* Maaf apakah bapak bagian dari kakek amien yang kecelakaan barusan

" Iya Betul ( ucap pak Joyo tanpa pikir panjang)

* kalau gitu bapak harus menandatangani surat perjanjian kalau bapak bersedia bertanggung jawab untuk melunasi biaya operasi dari kakek Amien, karena kami harus mengambil tindakan cepat berhubung kakek mengalami luka dan patah tulang, jadi harus segera di tangani

" Baik Mbak InsyaAllah saya bersedia yang penting Nyawa kakek amien selamat

Kringgggg Kringgggg kringggg handphone pak Joyo pun terus bberdering, akibat kekhawatiran akan kondisi kakek amien pak Joyo pun tidak sadar bahwa handphone nya berdering terus, Ia pun baru sadar dan melihat isinya setelah petugas administrasi meminta KTP nya buat pendataaan

disitu ia baru sadar jika pak Alex calon rekan bisnisnya ,ternyata sudah lebih dari dua puluh kali panggilan tak terjawab dari pak Alex

* Astaghfirullah aku telat meeting dengan Pak Alex, waduuh bagaimana nich,, aku sudah telat 2 jam dari waktu yang di sepakati,

Gawat bisa marah besar beliaunya, kalau gitu aku hubungi balik aja dia

" Tut tut tut selamat Siang pak Alex ini saya dengan pak Joyo Maaf saya terlambat

* Siang jawab pak Alex dengan Nada Tinggi.

Maaf pak Joyo saya sangat kecewa, saya tidak mau berbisnis dengan anda lagi.

" ma..ma..maaf pak Alex ini bisa saya jelaskan. apakah kita bisa jadwal ulang meeting kita hari ini pak? bagaimana kalau setelah sholat Dzuhur,, kalau boleh saya menjelaskan, saya saat ini masih di rumah sakit karena saya harus mendampingi kakek amien korban kecelakaan yang harus di operasi segera. Berhubung tidak ada penjaminnya, akhirnya saya yang menjaminnya agar ia segera mendapatkan tindakan medis.

* Sudahlah Pak Joyo, saya tidak mau tahu. keputusanku sudah bulat, saya membatalkan kontrak kerjasama kita yg seratus juta titikkkkkk. sambil ia membanting telponya.

" Inalillahi wa Inalilahi roji'un ( esprisi wajah pak Joyo yang sedikit murung) sabar sabar.

tak selang lama pak Joyo pun dipanggil ke bagian administrasi dan ia pun mendapat penjelasan bahwa total biaya operasi kakek amien sekitar 25 juta dan harus di bayar dulu sebelum tindakan operasi.

Pak Joyo pun segera ke kasier untuk melunasi pembayaranya. ia pun memberikan Kartu ATM nya ke petugas untuk melunasi tagihan tersebut.