Devan terbangun dengan kepala yang berat.
"Alhamdulillah. Nak Devan sudah siuman sekarang. Ini Nak, minum dulu." Bu Rani menyodorkan gelas teh manis ke Devan. Dia pun meminumnya.
"Syukurlah, kamu sudah sadar. Kami semua cemas di sini." Raya menatap Devan yang tak berdaya di atas ranjang pasien.
"Dev, kamu tidak apa-apa 'kan?" Raya nekat turun dari tempat tidurnya, segera menghampiri Emmy. Dipeluknya pria itu erat dalam dekapannya.
Seketika Raya menangis tersedu-sedu. "Dev, katakan sesuatu padaku. Kamu baik-baik saja 'kan?"
Tapi Devan hanya terdiam. Dia mengingat sesuatu peristiwa yang membuatnya ada di atas ranjang ini. "Ray, aku kenapa ada di sini? Ada apa denganku?"
Raya melongo. "Jadi kamu nggak ingat apa pun? Kamu baru saja kemalingan, Dev. Ada orang yang memukul kepalamu hingga pingsan. Sepertinya maling itu mencuri semua barang-barangmu."