Pagi harinya Natan terbangun dengan ekspresi terkejut melihat Devan tidur berdua bersama sang kakak. Dia mengendap-endap keluar kamar untuk berpindah ke ruangan ayahnya. Rasanya canggung sekali jika nanti melihat mereka terbangun.
Beberapa menit setelahnya, Raya terbangun mendapati dirinya masih berada di dada Devan. Dan pria itu menatapnya lekat. "Dev, kamu dari tadi melihat aku tidur?" tanyanya seraya menata rambutnya yang acak-acakan.
Devan mencubit pipi halus itu. "Iya. Kamu tidur nyenyak sekali semalam membuat tanganku agak sakit."
Raya bergegas bangkit agar Devan bisa bergerak. "Maaf ya, Sayang. Semalam aku ngantuk sekali." Lalu menoleh ke arah sofa, tempat semalam Natan tidur. "Loh, di mana Natan?"
"Mungkin sudah keluar. Aku terbangun tadi, dia sudah nggak ada di sana. Kamu mau aku antar ke kamar mandi?"
Raya hanya mengangguk. Seketika pria itu mengangkat tubuh Raya. "Dev, aku bisa jalan sendiri," protes Raya diperlakukan layaknya anak kecil.