"Nduk, kok malah bengong? Kamu kenapa to? Ada apa?" tanya Bu Rani melihat Raya malah melamun.
Raya menoleh ke arah ibunya. "Bu, aku tadi bermimpi sudah dengan seseorang." Tak mungkin juga dia bilang ke ibunya, kalau seseorang itu adalah Devan. "Dan dalam mimpiku itu aku bisa hidup bahagia dengannya. Terus yang bikin aneh, aku melihat Natan dan Alia memasak berdua. Pertanda apa ya, Bu?"
"Sudah, jangan mikirin pertanda. Nanti kamu bisa pusing sendiri."
Mendadak suara ponsel Raya menyela pembicaraan kedua ibu dan anak itu. Dia mengambil HP di kantong tas dan kaget saat membaca layar yang menampilkan nama Devan. Cepat-cepat dia keluar mencari tempat agak jauh dari ruangan ayahnya. "Halo, Dev. Ada apa pagi-pagi sudah telepon? Tumben sekali kamu bisa bangun pagi?" Raya menguap.
"Sayang, kamu ada di rumah sakit mana? Apakah dekat dengan supermarket besar itu?" tanya Devan.