Natan melirik arloji di tangannya. "Ini sudah mau maghrib, bagaimana kalau aku mengantarkan kamu pulang."
Alia menggeleng pelan. "Aku bisa memesan ojek online kok."
"Kurasa ini bukan ide yang bagus. Ayo, kita ke dalam dan pamit dengan Bapak, Ibu juga Kak Raya."
Alia mengangguk, mengikuti langkah Natan masuk ke dalam kamar pasien. Di sana ada Raya dan kedua orang tuanya. "Ibu, Bapak, Kak Raya, saya pamit pulang dulu, ya. Hari sudah mau malam. Nanti kita bisa bertemu lagi."
Bu Rani seketika berdiri menyalami gadis cantik itu. "Alia, kamu harus sering ke sini, ya. Biar sesekali Natan itu ada teman buat ngobrol. Masak kerajaannya hanya belajar terus. Sampai pusing aku melihatnya."
"Baik, Bu. Dengan senang hati saya akan menemaninya," jawabnya tanpa ragu-ragu.