"Kamu juga cantik, istriku!" puji Devan setelah meletakkan Adnan dalam gendongannya. Dia mengulurkan tangan. "Ayo kita turun bareng-bareng."
Mereka meninggalkan kamar bersama-sama. Raya turun sambil memegang tangan Devan yang menuntunnya, sedangkan satu tangan lagi menggendong Adnan yang berat.
"Adnan gendongnya sama Buna aja, kasihan Ayah capek!" kata Raya memperhatikan suaminya.
"Iih aku maunya digendong sama Ayah. Hari ini kan pakaianku persis dengan Ayah," bantah Adnan tak mau menurut. Malam ini dia manja sekali pada ayahnya.
Kehadiran mereka menyita perhatian tamu undangan. Hal itu, karena mereka adalah pemeran utama dalam pesta ini. Ada banyak tamu yang hadir, sehingga pesta berjalan dengan meriah karenanya.
"Para tamu semua. Terima kasih sudah datang memenuhi undangan kami. Kami sangat bersyukur bahwa di hari yang bahagia ini, kalian juga hadir dan turut mendoakan kebaikan untuk putra kami, Adnan tercinta!" Devan mengucapkan sambutan tampak sebahagia perkataannya.