Devan tak dapat menahan senyum. Dia membayangkan berada di rumah dan beristirahat dengan nyaman. Membayangkan rumah ternyata sedikit menyemangatinya.
"Terima kasih Raya, nanti aku akan pulang saat pagi, kamu tidur lagi aja ya. Kasihan pasti masih ngantuk."
"Iya, Sayang. Cepat pulang ya."
"Iya, kututup ya." Panggilan telepon pasangan suami istri itu akhirnya ditutup.
Devan menyimpan ponselnya lagi ke dalam saku jaket. Udara dingin membuatnya menyembunyikan kedua tangannya ke dalam dua saku jaketnya juga. Dan syukurlah dia mengenakan kaus kaki dan sepatu sehingga kakinya tidak kedinginan. Semua berkat Raya yang memperhatikan kesehatannya yang mungkin terganggu karena harus pergi di tengah malam.
Dia tidak menyadari seseorang mendekat ke arahnya karena dia sangat lelah dan butuh istirahat. Kepalanya disandarkan ke belakang dan sekarang dia memejamkan mata. Berharap bisa tidur sebentar saja.