Raya memeluk Devan dan menangis setelah sadar bahwa lingkungan tempat dirinya berada dikelilingi banyak sekali orang-orang baik yang selalu berusaha mendukung dan membantu dirinya.
"Terima kasih, Devan. Kamu yang paling membantu aku di sini," ucap Raya menatap Devan.
Devan tersenyum dan mengangguk, "Apa pun untukmu dan anak kita, Sayang." Jawabnya lembut.
Siang itu Devan langsung menyuruh Raya untuk beristirahat agar energinya tidak habis dan mengakibatkan kandungannya melemah lagi. Devan berkata bahwa dia tidak bisa melihat Raya sakit dan terbaring lemah di kasur rumah sakit.
***
Sebulan setelah kepergian mereka ke Jogja, Devan datang setelah dia selesai dengan segala pekerjaannya, dia tidak mampir ke mana pun dan langsung pulang. Ingin segera melihat istrinya yang sendirian di rumah.
"Aku taruh tas kamu dulu. Kamu bersih-bersih dulu abis itu makan, aku siapkan air hangat."
Devan mengangguk lelah.