Raya membuka matanya pertama kali, dia meregangkan tubuhnya sedikit karena ada selang infus yang membuat dirinya ribet untuk bergerak.
Dia melenguh, tidak merasakan keberadaan Claytone yang semalam tidur bersama dirinya di ranjang rumah sakit yang sama.
"Pergi ke mana, dia?" tanya Raya lirih.
Raya menghiraukan rasa penasaran yang hinggap, dia menatap sekeliling. Tidak ada siapa pun di sana, bukankah jika Claytone mencintai dirinya, pria itu akan mengabari jika hendak pergi ke mana-mana? Raya tahu bahwa Claytone tidak mencintai dirinya, mungkin.
"Rasanya hari ini terlihat sangat cerah, dan aku juga merasa lebih baik daripada sebelumnya." Raya bangkit dari posisinya yang tertidur.
Dia berkali-kali menatap ke arah perutnya, sedikit percaya tidak percaya bahwa di sana sudah ada jiwa yang hidup bersama dirinya. Berada di satu tubuh yang sama.
"Halo?" sapa Raya, itu kali pertama dirinya menyapa sosok janin di dalam kandungannya dengan tulus.