Sesuai apa yang sudah Devan rencanakan, pagi-pagi sekali dia sudah berada di depan kontrakan Raya. Dia sengaja ke sana sepagi mungkin agar Raya tak menolak tawarannya untuk diantar ke tempatnya kerja. Bahkan, tadi saat Tante Wina bertanya dia pun memberikan alasan yang masuk akal hingga mamanya percaya dengan apa yang Devan katakan.
Sedangkan Raya yang masih beberes di dapur sedikit mengerutkan keningnya. Siapa yang bertamu di kontrakan sepagi ini. Tidak mungkin Helen, karena sahabatnya itu selalu menghubunginya terlebih dahulu. Lalu, siapakah yang ada di depan pintu. Tidak ingin semakin penasaran, akhirnya Raya pun melangkahkan kakinya ke ruang tamu, untuk melihat siapa yang datang.
"Kamu." Raya seketika terkejut saat melihat siapa yang berada di sana begitu dirinya membuka pintu.
"Kamu ngapain pagi-pagi begini sudah di rumahku?" desis Raya merasa kesal karena ternyata tamu yang datang adalah Devan yang malah tersenyum ke arahnya.