Devan memberanikan diri untuk menelepon calon mertuanya.
"Selamat siang, Bu. Maaf mengganggu Ibu lagi," sapa Devan berusaha untuk ramah.
Bu Rani tampak sangat terkejut melihat pria itu meneleponnya. "Eh, Nak Devan. Ada apa telepon Ibu?"
"Bagaimana kabar Ibu, Bapak, dan Natan di Surabaya? Devan sudah lama tidak menelepon."
"Kami di sini sehat. Bapak juga kondisinya semakin baik. Ada apa kamu meneleponku, Dev?"
"Bu, saya tahu di mana keberadaan Raya sekarang. Dia ada di rumah neneknya 'kan? Bu, saya merasa ada sesuatu yang harus saya selesaikan dengannya. Saya tidak mau ini menggantung. Tolong, Bu. Beri tahu saya alamat Raya di sana. Saya berjanji tidak akan berbuat macam-macam."