Sesampainya di depan rumah, Raya bergegas berpamitan untuk pulang ke rumah neneknya. Dan begitu juga dengan Fatih. Mereka kembali ke kamar masing-masing setelah membersihkan diri. Baru saja Raya mau memejamkan matanya, sebuah pesan masuk gawainya.
'Kecil, jangan lupa obat dan vitaminnya diminum. Istirahatlah yang cukup.'
Ya ampun, sudah belasan kali dia berkata dengan kalimat yang sama. Apakah dia tak bosan?
'Iya, aku akan meminumnya. Dan sekarang mau pergi tidur. Fat, kenapa kamu memanggilku dengan sebutan kecil?'
Terasa aneh saja di telinga jika dia dipanggil dengan sebutan kecil. Padahal badan Raya juga tidak kurus apalagi kecil. Tingginya saja pas di angka 165 sentimeter. Ah, Fatih ada-ada saja.
'Aku suka saja menyebutmu kecil. Karena bagiku kamu wanita kecilku yang cantik dan harus kulindungi. Aku boleh memanggilmu begitu 'kan?'
Akhirnya Raya menyerah saja ketimbang panjang urusannya.
'Boleh kok. Aku besok ke rumah, ya? Suntuk jika disuruh diam di kamar.'