Mereka berjalan berdua saja menuju saung yang dimaksud oleh paman dari Fatih. Letaknya lumayan jauh dari sana. Mereka harus berjalan jalanan setapak di kebun teh. Akhirnya yang mereka cari sudah terlihat.
Banyak orang sedang berkumpul di sana. Melihat keramaian itu nyali Raya menciut, antara mau dan tidak pergi ke sana. Fatih yang mengetahui kegelisahan hati Raya langsung bergegas mendekati wanita itu dan menggandengnya.
"Ayo, kita ke sana."
Raya hanya bisa mengikuti Fatih saja. Berulang kali dia harus menenangkan gejolak dalam dirinya. Namun, sore itu dia terbantu karena genggaman tangan Fatih yang hangat.
"Paman ternyata di sini. Halo Tante bagaimana kabarmu sekarang?" Fatih memeluk Paman dan Tantenya erat.
"Kami baik, Nak. Kamu sudah lama tidak ke sini? Pasti sedang sibuk mengurus toko ya?" Tante masih saja memeluk erat.