Alia harus jujur dan menceritakan semuanya pada Natan agar dia tak salah paham. "Jadi tadi di proyek ada kejadian kurang menyenangkan. Tiba-tiba saja pipa besi jatuh dari atas hampir saja menimpaku. Nah, beruntung Reyhan cepat tanggap menolongku dengan mendorongku ke belakang. Aku sih tidak ada apa-apa. Hanya saja kaki Reyhan yang bengkak terkena runtuhan pipa itu. Tapi kamu jangan cemas aku sudah membawanya ke klinik dan dokter menyuruh kami rawat jalan saja," papar Alia panjang sekali berharap Natan tidak melewatkan satu kata pun agar informasi yang dia sampaikan tersalurkan dengan baik.
"Apa? Kalian terluka. Ya Tuhan. Sekarang kamu di mana?" Natan bukan lagi panik, tapi otaknya sudah mendidih mendengar Alia hampir saja terluka.
Alia terdiam sejenak. "Aku sedang ada di apartemen Reyhan. Tadi mengantarkan dia pulang ke tempatnya sepulang dari klinik ortopedi. Dan sekarang masih ada di sini."