"Clay, menikah tak semudah itu. Banyak yang perlu dipikirkan. Kamu juga belum pernah dengan kedua orang tuaku 'kan?" Raya harus mencari alasan agar Claytone tak lagi membahas soal pernikahan. "Sekarang yang terpenting adalah kesehatanmu. Kamu harus sembuh dulu dan sehat seperti sediakala. Jangan memikirkan hal lainnya."
Claytone mengusap pipi Raya dengan lembut. "Bagiku yang terpenting adalah kami saja, Ray. Aku tak mau kehilanganmu."
Andai saja Claytone yang ada di hadapannya sekarang adalah Claytone yang dulu masih bersamanya, mungkin saat ini Raya akan sangat bahagia. Tiga tahun penantian yang melelahkan terbayar dengan keinginan untuk menikah. Tapi sayang semuanya terlambat. Raya sudah memiliki pria lain di dalam hatinya. Dan tak bisa dipungkiri kini dia jauh lebih bahagia bersama Devan dibandingkan saat dengan Claytone.
Claytone sekali lagi menyatakan keinginannya. "Ray, menikahlah denganku dan aku akan membuatmu bahagia selamanya."