"Jadi, kamu akan berangkat jam berapa?" tanya Wisnu.
"Sekarang, Pa. Makanya aku pamit sekarang,"
"Oh, sekarang?" tanya Wisnu, Wisnu mengangguk. Dia mengizinkan menantunya pergi. "Kalau begitu, hati-hati. Kembalilah dengan keadaan sehat, menyetirlah dengan hati-hati jangan ngebut," suruh calon mertuanya.
"Hati-hati di sana, ya," ucap Maria.
"Antar tunangan kamu dulu, nanti Pap akan temani kamu menunggu Claytone di sini," ucap Wisnu menyuruh anaknya untuk menemani Claytone.
"Aku antar," ajak Cindy.
Begitu Claytone sudah berangkat, dia langsung kembali masuk ke rumahnya bertemu dengan kedua orang tuanya. Perasaannya semakin tidak enak ketika Claytone mulai keluar dari gerbang, entah dia berpikir bahwa pria itu akan mengalami sesuatu yang buruk, atau ada sesuatu yang buruk akan mengintainya saat tunangannya pergi.
"Kamu kenapa, Nak? Dari tadi, Papa lihat kamu gelisah." Wisnu menghampiri anak gadisnya, kemudian mengusap surai Cindy sayang.
