" Awas!!!!!!!!!!!! "
Tubuh Guzel terjungkal ke jalan trotoar para pengguna jalan berlari berhamburan menghampirinya, gadis itu meringis sambil memegangi kepalanya yang terbentur badan jalan sedangkan mobil sport berwarna merah yang hampir menabrak nya melaju dengan kencang tanpa perduli.
" Nona apa kau baik-baik saja " tanya salah satu orang disana
" Aku baik-baik saja, terimakasih " jawabnya yang menahan rasa sakit
" Guzel..... Kau baik-baik saja " seorang lelaki menghampirinya dengan tergopoh-gopoh
" Matthew.... " Lirih gadis itu
" Apa kau mengenal gadis ini Tuan " tanya seorang lelaki yang berdiri di hadapannya
" Dia teman ku... "
" Pelipis mu berdarah nona " seru seorang wanita tua disana
" Aku seorang dokter biar aku yang membawa nya... Ayo Guzel kita kerumah sakit, lukamu harus segera di obati agar tidak infeksi " ajak Matthew tanpa repot menunggu jawaban dari Guzel, lelaki itu langsung memapah tubuh mungil Guzel masuk kedalam mobilnya.
" Terimakasih tuan.... Nyonya.... " Ujar Matthew pada beberapa orang disana yang ikut membuatnya
Selama dalam perjalanan ke rumah sakit tidak ada yang mengeluarkan suara, Guzel merapat kan kedua matanya menahan rasa sakit yang luar biasa di kepalanya. Sedangkan Matthew fokus pada kemudianya sesekali dia menoleh memastikan keadaan gadis itu dengan khawatir, dalam pikirannya bagaimana jika tadi dia tidak cepat datang entah apa yang akan terjadi pada gadis kesayangan nya.
Luka di pelipis Guzel sudah di obati tapi dia masih terbaring lemah di atas ranjang pasien jarum infus sudah tertancap di punggung tangannya, Juliet dan Christien yang sudah diberitahu oleh Matthew langsung datang ke rumah sakit untuk memastikan keadaan sahabat mereka.
" Bagaimana keadaanmu? "
" Aku baik-baik saja untung saja Matthew cepat menyelematkan ku jika tidak entah apa yang akan terjadi " Guzel menjawab pertanyaan Christien dengan pelan
" Apa kau melihat orang yang ada di balik kemudi? " tanya Juliet, Guzel menggeleng karena kaca mobil itu gelap hingga dia tidak bisa melihat orang didalam nya.
" Kalian jangan khawatir karena pihak polisi sedang menyelidiki nya " ujar Matthew yang baru saja masuk
" Terimakasih Matt... " Ucap Guzel dengan tulus
" Apa Tuan Shawn tau kejadian ini? " dengan sedikit ragu Juliet melayang kan pertanyaan ini
Belum sempat Guzel menjawab terdengar suara ketukan pintu dari luar, Mike masuk dengan sneli yang masi membalut tubuhnya lelaki itu tidak datang sendiri karena Samuel juga datang bersamanya.
" Kalian- "
" Shawn sudah dalam perjalanan pulang " ucap Samuel dengan cepat wajah lelaki itu terlihat sangat datar entah apa sebenarnya yang terjadi
" Bagaimana kalian bisa tahu aku ada disini, kenapa Shawn cepat sekali kembali bukankah lusa dia baru pulang? Apa kalian yang memberitahu nya " cecar Guzel
" Bagaimana dia bisa tenang setelah mendengar apa yang sudah menimpa mu hari ini " sahut Mike
" Meskipun Marvel dan Austin tidak menjadi pengawal pribadimu lagi bukan berarti Shawn melepas mu seorang diri begitu saja, orang-orang suruhan Shawn tetap menjagamu dari kejauhan " ucap Mike
" Seberharga itu kau baginya, Guzel " tambah Samuel
Guzel tertegun mendengar penjelasan Mike dan juga Samuel, dia tidak menyangka ternyata Shawn melakukan itu semua untuk menjaga dirinya kedua mata Guzel memburam panas betapa dia merindukan lelaki dingin itu padahal baru lima hari mereka tidak bertemu.
Sebagian orang-orang yang menghampiri Guzel tadi adalah orang-orang kepercayaan Shawn namun saat melihat Matthew mereka semua mundur apalagi setelah mendengar kalau Matthew adalah seorang dokter tapi tetap saja salah satu dari mereka mengikuti mobil Matthew yang membawa Guzel kerumah sakit hanya untuk memastikan jika lelaki itu tidak berbohong.
Samuel melirik Matthew sekilas entah apa yang membuat dia terlihat tidak menyukai Matthew padahal mereka jarang bertemu apalagi bertegur sapa.
" Guzel apa kau ingin makan sesuatu biar aku dan Christien carikan makanan untuk mu... " tanya Juliet
" Tidak perlu aku tidak lapar.... " Helaan nafas Guzel terdengar berat lalu gadis itu kembali memejamkan matanya berharap ketika dia membuka mata sakit di kepala nya menghilang.
" Kenapa kau selalu saja mengalami hal buruk seperti ini... Kenapa ada orang yang begitu tega ingin mencelakai mu " gumam Juliet yang langsung menyeka airmata nya yang hampir menetes, Christien mengusap pelan bahu Juliet yang bergetar menahan tangis.
Matthew menatap hangat Guzel yang sedang terpejam dia sangat ini menghampiri gadis itu dan mengatakan semua akan baik-baik saja karena Guzel masih terlihat sangat ketakutan.
Juliet dan Christien duduk di pinggir ranjang tempat Guzel terbaring, Samuel dan Mike duduk di sofa dan sibuk pada ponsel mereka masing-masing sedang Matthew berdiri tak jauh dari sofa yang diduduki mereka.
Shawn yang baru saja turun dari mobil langsung berlari kencang mencari bangsal yang ditempati oleh Guzel jangan ditanya seberapa khawatir dan takut nya dia saat mendengar dari orang kepercayaan nya bahwa gadis kecilnya hampir saja tertabrak mobil bahkan pelakunya pun pergi begitu saja.
Kejadian buruk yang hampir menimpa Guzel seakan mendorong Shawn kembali pada musibah mengerikan belasan tahun silam yang menimpa orang yang sangat dia cintai dulu.
BRAAAKKKKK
Mereka semua terperanjat sat pintu dibuka dengan kasar, nafas Shawn sudah tidak beraturan kemeja yang dia kenakan terlihat berantakan dengan langkah cepat lelaki itu langsung menghampiri Guzel lalu memeluknya dengan erat, sangat erat.
Tak lama kemudian Xavier pun muncul dengan nafas yang tak kalah gemuruh nya dari Shawn.
Shawn masih memeluk erat Guzel dengan wajah pucat pasi tangan nya pun terlihat termor Guzel bisa merasakan nafas lelaki kesayangannya yang bergemuruh turun naik dan detak jantung nya yang berdetak sangat cepat.
" Tenang Shawn, aku baik-baik saja " ujar Guzel sembari mengelus pundak lelaki itu dengan lembut
Xavier, Mike, dan Samuel yang melihat ketakutan di wajah Shawn hanya bisa diam dan merasa iba mereka bertiga hanya saling pandang seakan bicara melalui tatapan mata saja karena mereka tahu trauma yang sampai sekarang masih menjadi musuh terbesar Shawn.
Shawn melepas pelukannya menatap wajah Guzel memeriksa tubuhnya dengan tatapan khawatir dan juga ketakutan yang tidak bisa lelaki itu sembunyikan meskipun kedua tangannya masih termor Shawn merangkum wajah gadis kesayangan nya.
" Mana yang sakit " suara Shawn terdengar gemetar
" Tidak ada yang sakit karena kau sudah ada di dekatku " jawab Guzel dengan tersenyum hangat mencoba menghilangkan rasa kekhawatiran Shawn
Shawn berdecak keras lalu kembali memeluk gadis kecil kesayangan nya tidak banyak kalimat yang keluar dari mulut lelaki itu tapi di dalam hatinya siapapun dia yang mencoba mencelakai Guzel pasti akan mendapatkan balasan darinya.