Chereads / Bahagia Bersamamu, Kekasihku / Chapter 4 - Makan Siang

Chapter 4 - Makan Siang

Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Dia berjalan ke dapur dan melihat Fina sedang membantu ibunya memasak. Dia pun melewati kedua wanita yang disayangi tersebut dan membuka kulkas untuk mengambil minum.

Dia duduk di meja makan yang letaknya dekat dengan dapur. Dia menatap Fina yang dengan cekatan membantu ibunya memasak. Dia mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya.

"Adekmu jemput kak, sebentar lagi pulang sekolah dia," ucap ibunya melihat jam dinding rumahnya.

"Enggih buk, ikut?" tanyanya kepada Fina yang sedang menatapnya.

"Enggak aku bantu ibu masak aja," jawab Fina membuatnya tersenyum.

Rayhan mengambil kunci motornya setelah itu berjalan keluar rumah menjemput adiknya ke sekolah. Dia menjemput Danu dulu, adiknya yang paling kecil yang sekarang kelas 4 SD, setelah itu menjemput Alia adik perempuannya yang sekarang sudah kelas 3 SMP.

Setelah menjemput Danu, Rayhan melajukan motornya ke tempat adik perempuannya bersekolah. Dia menunggu adiknya di pinggir jalan sambil mengajak Danu membeli jajan di pedagang kaki lima yang berjualan di depan sekolah.

Ketika sedang asik membeli jajanan bersama Danu, tiba-tiba pundaknya di tepuk seseorang dari belakang. Setelah menoleh ternyata orang tersebut adalah Alia, adik perempuannya yang sudah keluar.

"Aku juga mau dong kak," ucap Alia melihat Danu yang sedang berdiri di depan penjual kue cubit.

"Iya ini kakak beli banyak kok," jawabnya tersenyum.

Kedua adik Rayhan memang sangat menyukai jajanan pinggir jalan. Setelah jajanan yang di pesan adiknya selesai dibuatkan, Rayhan pun membayarnya setelah itu mengajak kedua adiknya pulang.

Sesampainya dirumah, kedua adiknya langsung masuk ke dalam rumah diikuti Rayhan dibelakang mereka. Alia yang melihat keberadaan Fina dirumahnya pun Nampak tersenyum senang.

"Kak Fina!!" teriak Alia hendak berlari menghampiri Fina namun tasnya di pegang Rayhan dari belakang sehingga gadis tersebut tidak bisa berjalan.

"Apaan sih kak Rayhan!" kesal Alia menatap kakaknya tidak suka.

Fina dan bu Ayanda yang melihat tingkah laku Alia pun tertawa dari dapur tempat mereka berdiri.

"Ganti pakaian dulu baru boleh meluk kak Fina," ucap Rayhan membuat Alia mendengus kesal.

Alia dan Danu masuk ke kamar masing-masing untuk berganti pakaian, sementara Rayhan yang baru saja menaruh kunci motornya diatas lemari menghampiri Fina dan ibunya.

"Bapak belum pulang bu?" tanyanya kepada ibunya yang memindahkan ayam ke piring.

"Belum paling sebentar lagi pulang, itu kak tolong bantu pindahin ke meja," jawab ibunya.

Bapaknya memang biasanya akan bekerja setengah hari ketika hari Sabtu, karena hari minggu libur. Rayhan pun memindahkan ayam goreng dan sambal yang sudah matang keatas meja makan. Setelah itu dia menaruh minuman buatan Fina diatas meja makan.

Kedua adiknya yang sudah berganti pakaian pun menghampiri mereka. Alia langsung mengajak Fina mengobrol dan tidak mau jauh dari gadis tersebut, sedangkan Danu sudah duduk manis di meja makan.

Tidak lama setelah itu terdengar salam dari depan rumah. Mereka semua pun menjawab salam setelah itu bapak Rayhan masuk ke dalam rumah. Rayhan dan kedua adiknya menghampiri bapak mereka untuk bersalaman diikuti Fina setelahnya.

"Loh kapan datang nak?" tanya bapaknya kepada Fina.

"Tadi pak, sama mas Rayhan," jawab Fina tersenyum sopan.

Bapaknya pun pamit ke kamar untuk berganti pakaian, sedangkan yang lain sudah duduk manis di kursi masing-masing untuk makan siang bersama. Setelah pak Wirawan ikut bergabung di meja makan, mereka pun makan siang bersama.

Bu Ayanda melayani suaminya dengan mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya, setelah itu mengambilkan nasi dan lauk untuk anak bungsunya. Rayhan pun mengambil nasi dan lauk untuknya sendiri diikuti Fina setelahnya. Mereka berdoa bersama terlebih dahulu sebelum menikmati makan siang bersama.

Ini adalah kali kedua Fina ikut makan siang bersama keluarga Rayhan. Sebelumnya dia sudah pernah ikut makan siang bersama ketika pertama kali Rayhan mengenalkan dia kepada orangtuanya. Bedanya kalau dulu pertama kali makan bersama Fina masih malu-malu, kali ini Fina sudah lebih santai dan berbaur dengan keluarga Rayhan.

Mereka makan siang dengan tenang dan penuh rasa kekeluargaan. Setelah selesai makan siang, Fina membantu bu Ayanda membawa piring kotor ke belakang. Alia pun tumben ikut membantu ibunya dibelakang, padahal sebelumnya gadis tersebut selalu malas-malasan kalau disuruh membantu ibunya.

Setelah makan siang, Rayhan mengantarkan Fina pulang karena sudah cukup lama gadis tersebut dirumahnya. Fina pun berpamitan kepada ibu dan bapaknya, serta kedua adiknya yang melarang Fina pulang, terutama Alia yang memang cukup dekat dengan Fina.

Rayhan melajukan motornya mengantarkan gadis yang dia sayangi pulang ke rumah. Hari ini dia sangat bahagia melihat interaksi antara Fina dan keluarganya. Dia pun tidak menyangka kalau secepat ini keluarganya bisa dekat dengan gadis yang dia sayangi.

Sebelum pulang, Rayhan berhenti di tempat penjual martabak langganannya. Fina pun turun dari atas motornya dan duduk disebelahnya sambil menunggu martabak pesanannya.

"Kamu beli martabak buat siapa?" tanya Fina menatapnya curiga.

"Oleh-oleh buat ayah dan ibu kamu," jawabnya terkekeh.

"Curang ihh! Tadi aja aku nggak boleh beli oleh-oleh untuk orangtua kamu," ucap Fina cemberut membuatnya tertawa pelan.

"Kamu datang aja ibuku udah seneng banget," jawab Rayhan tersenyum menatap gadis disebelahnya.

"Pacarnya toh mas?" tanya kang Ujang penjual martabak langganannya.

"Doain aja kang semoga dia mau jadi pacar saya," jawab Rayhan bergurau sambil melirik gadis disebelahnya yang sedang memalingkan muka.

"Pasti mau dong, lagian mas Rayhan cocok sama mbaknya," ucap kang Ujang ikut bergurau membuat pipi Fina semakin bersemu merah.

Rayhan pun hanya tertawa menanggapi ucapan kang Ujang. Setelah martabak pesanannya sudah dibuatkan, Rayhan membayar martabak pesanannya tersebut. Kang Ujang yang hendak memberikan uang kembalian ditolak dengan halus oleh Rayhan, sehingga membuat beliau kagum dengan pemuda di depannya yang memang sering memberinya uang lebih ketika membeli martabak kepadanya.

Setelah sudah tidak ada yang dibeli lagi, Rayhan melajukan motornya ke rumah gadis pujaannya. Sesampainya di rumah Fina, mereka berdua turun dari motor dan berjalan beriringan ke pintu utama rumah gadis tersebut.

Mereka mengetuk pintu dan mengucapkan salam, tak lama setelah itu terdengar jawaban dari dalam rumah. Bunda Fina membuka pintu rumah melihat anaknya datang bersama pemuda yang sudah beliau kenal.

"Eh nak Rayhan, ayo masuk dulu," ucap Bunda Fina mengajak Rayhan masuk ke dalam rumah.

"Lain kali aja tante, Rayhan langsung pamit aja kebetulan habis ini mau survey lokasi untuk foto," jawab Rayhan sopan.

Setelah dari rumah Fina dia memang akan pergi dengan Hendra ke rumah orang yang menyewa jasa mereka untuk foto nikahan. Bunda Fina yang memaklumi pun tersenyum menganggukkan kepala dan meminta Rayhan agar lain kali main ke rumah beliau.

Setelah mengobrol sebentar, Rayhan berpamitan kepada Fina dan bundanya. Tidak lupa dia memberikan martabak yang tadi dia beli. Dia menganggukkan kepala kepada Fina dan bundanya yang masih berdiri di depan rumah setelah itu melajukan motornya menjemput Hendra ke rumahnya.