'Ya Allah, Ya Tuhanku, ampunilah hamba!', suara hati Behram.
Behram yang mendengar bila Arsia meminta untuk berbicara secara pribadi dengan tuannya sontak merasa cemas. Bukan karena itu artinya dia akan terusir dari sana dan tidak dapat mendengarkan apa yang keduanya bicarakan secara langsung. Melainkan karena dia takut bila gadis itu akan meninggalkan tuannya.
Kekhawatiran Behram itu sama dengan apa yang dirasakan oleh Salim. Sesuai dengan pepatah dari Indonesia yang mengatakan bila semua masih mungkin sebelum janur kuning melengkung (Salim tidak sengaja membacanya dini hari tadi saat dia tidak bisa tidur dan kemudian mencari tahu mengenai Indonesia, dari tradisi hingga prosesi pernikahan di sana).
