Melihatnya Salim ikut terenyuh. Patutkah kini bagi dirinya untuk membicarakan mengenai prosesi khitbah ketika keluarga tersebut sedang berkutat dengan keselamatan putrinya? Meskipun Salim sudah memiliki solusi untuk kesembuhan putri Esen Bey, dia harus berempati dengan perasaan keluarga si gadis.
"Apakah Anda sudah memulai pengobatannya, Tuan Tabib?" Salim bertanya.
"Untuk demamnya sudah, Tuanku. Demamnya juga sudah berhasil turun. Namun untuk mengatasi penyakit cacarnya saya sedang meracik obat-obatan herbalnya. Ada dua bahan yang kurang dan keduanya merupakan bahan utama di dalam racikan tersebut. Saya dan asisten saya sudah berkeliling untuk mencarinya pada semua penjual herbal yang ada di sini. Termasuk mencari kepada para pedagang pendatang. Namun kami belum berhasil menemukannya, Tuanku," si tabib mengutarakan kendalanya.