Baiklah Behram memang merasa ganjil terhadap sang pangeran. Namun saat melihat bagaimana tuannya itu tersenyum, Behram tidak bisa untuk tidak ikut merasa bahagia karenanya. Dalam hatinya dia pun menghembuskan nafas penuh kelegaan.
Hati Behram terasa dialiri kehangatan layaknya seorang ayah ketika melihat putranya bersuka cita. Ternyata mudah juga membuat tuannya senang. Terlebih Behram tidak perlu berbuat dosa -- dengan berbohong maksudnya -- sekedar untuk membahagiakan sang tuan karena faktanya memang wajah tuannya tidak pasaran.
"Apakah Anda sudah bisa tidur sekarang, Tuan? Saya harap hal tersebut sudah tidak menggangu pikiran Anda lagi," Behram memastikan.
"Mengganggu pikiranku?" ulang Salim yang antara merasa geli dengan terkejut atas pikiran Behram terhadapnya. Lalu dia tertawa pelan.
"Tidakkah Anda memikirkannya tadi, Tuanku?" tanya Behram yang merasa tidak nyaman dengan reaksi yang diperlihatkan sang tuan. Dia merasa ada yang salah.