Menyaksikan bagaimana Haris tertahan, Salim mengerti bila apapun yang akan dikatakan oleh calon mertuanya itu pasti bukanlah sesuatu yang mudah. Salim memang tidak tahu apa yang tengah dipikirkan oleh Haris saat ini. Namun dari sikap Haris serta pembicaraan mereka sebelumnya, Salim menerka bila itu ada hubungannya dengan masalah hukum yang pernah menimpa pria tersebut dan juga berkaitan dengan kaburnya Arsia barusan. Karenanya, Salim bersimpati terhadap Haris namun di sisi lain dia juga dibuat menjadi tidak sabar untuk mengetahuinya. Sebab bila ini menyangkut Arsia maka Salim harus tahu, bukan? Dia akan menjadi suami gadis itu. Bukan sekedar calon suami tetapi calon suami yang mencintai Arsianya.
"Tuan Haris, maaf sebelumnya, apakah ada sesuatu yang seharusnya saya ketahui?" Salim bertanya.
Tidak. Bukan bertanya. Tepatnya Salim mendesak Haris untuk berbicara. Salim jelas tahu bila ada sesuatu yang belum terungkap.