Behram yang sedari tadi menjadi objek tak terlihat di ruangan tersebut mau tidak mau jadi turut mendengarkan semua detail pembicaraan di antara sang tuan dengan calon mertuanya. Tentu dia bersedih saat mendengarnya. Behram bersedih untuk Arsia atas apa yang gadis itu harus lalui dalam hidupnya. Dan Behram bersedih untuk sang pangeran karena harus menghadapi rintangan lain saat pernikahannya tinggal di depan mata.
Memang benar bila hidup tidak mungkin tanpa cobaan. Dan sesuatu yang berharga membutuhkan perjuangan untuk mendapatkannya. Tetapi sisi lain Arsia yang langsung terpantik hanya karena mendengar mengenai keluarga Baran... tidakkah itu artinya gadis itu 'bermasalah' dengan keluarga Salim? Baru mendengar mengenai keluarga Baran saja reaksi Arsia sedemikian itu, lantas bagaimana bila gadis itu menjadi bagian di dalamnya?
Bukan.