Chereads / Lelaki tak diinginkan / Chapter 3 - 03.bebas

Chapter 3 - 03.bebas

" Ada apa dengan ku harusnya aku merasa bahagia,bisa terbebas dari suami yang tak ku ingin kan ,dan sudah menghancurkan kehidupan ku."ujarnya dalam hati lalu menyerka air matanya.

Setelah itu dia memberitahu orang tuanya tentang Yuda yang sudah meninggalkan rumah ini,namun dia tidak menunjukkan surat perceraian dan surat yang susah Yuda tulis untuk nya.

" Wah ... kenapa tidak dari dulu saja sampah itu meninggalkan rumah ini, akhirnya aku bisa terbebas dari sampah itu..." ucap Sonya merasa senang .

Abraham menyengitkan alis nya mendengar perkataan Sonya, sedangkan Diana langsung pergi ke kamarnya.

" Ma jangan berbicara seperti itu, bagaimana nanti menjawab pertanyaan ayah mu jika dia menanyakan Yuda." ujar Abraham menggelengkan kepalanya melihat Sonya yang begitu bahagia atas kepergian Yuda.

" Tinggal jawab saja .Yuda kabur dari rumah ,dan melepaskan tanggung jawab ,begitu saja repot." Jawab Sonya lalu pergi meninggalkan Abraham yang masih berdiri ,merasa heran dengan sifat istrinya , dia merasa sangat menyesal menikah dengan iblis yang tidak memiliki hati nurani seperti Sonya ini.

Di dalam kamar Diana , mencoba dan mencoba untuk memejamkan matanya . Namun tetap saja bayangan Yuda memenuhi fikiran nya . senyuman Yuda yang tulus kepadanya, perlakuan Yuda yang sabar terhadap Dirinya, semua itu terlintas jelas di kepalanya.

Hingga hampir pagi bayangannya Yuda memenuhi kepalanya,dan tanpa sadar dia pun tertidur.

Tak terasa sinar matahari pun muncul ,cuaca yang cerah menghiasi langit pagi ini, seketika membuat Yuda terbangun dari tidurnya mendengar pengumuman bahwa kreta api yang dia naiki telah tiba di tujuan.

" Eh... Yud kamu mau kemana setelah ini.?" Tanya Linda ketika hendak berdiri meninggalkan kursinya.

" Ah ... mungkin aku mau ketempat saudara ku Lin, terimakasih ya sekali lagi makanan mu semalam." Jawab Yuda bohong, padahal dirinya saat ini sedang bingung mau kemana .

" Oh Gitu... ya sudah hati-hati kalau begitu yud, ini kartu nama ku barang kali nanti bisa bertemu lagi ," ujar Linda sembari tersenyum ,lalu memberikan kartu namanya,dan diterima oleh Yudi .

" Linda... ayo kau lama sekali aku sudah sangat lelah ingin segera Sampai rumah." tegur Lina, Dinda pun dengan canggung mengikuti Lina, setelah berpamitan dengan Yuda.

Sedang kan yuda setelah mengambil barang Nya ,lalu meninggalkan kereta api .

Di rumah Diana.

"Tok tok tok " terdengar suara ketukan pintu seketika membangun kan Diana.

" Ah siapa yang membangun kan aku sepagi ini..." Keluh nya , Setelah itu dia membukakan pintu.

" Ada apa ma , membangunkan ku sepagi ini.?" Tanya Diana setelah membuka pintu.

" Pagi apa sayang , kau lihat itu sudah jam 7 kau tidak bekerja hari ini...apa mau ikut Mama jalan-jalan merayakan kepergian sampah itu.?" ujar Sonya, mengajak Diana.

Seketika membuat Diana kembali mengingat Yuda .

" Hei - hallo... sayang ,kenapa kau melamun ,apa jangan-jangan kau sedang memikirkan sampah itu.?" tanya Sonya curiga.

" Apa sih Ma...A- aku hanya sedang memikirkan kan pekerjaan ,ha itu memikirkan pekerjaan." ujar Diana mencari alasan .

" Ah ...sudah lah ayo cepat mandi sana, lalu sarapan . Mama mau berangkat jalan-jalan duluan." ucap Sonya merasa sedikit heran dengan anaknya,dia pun tak ambil pusing lalu dia pergi meninggalkan Diana yang masih berdiri disana.

Setelah itu Diana pun memutuskan untuk mandi dan setelah selesai dia langsung menuju kemeja makan untuk sarapan.

Saat ini orang tuanya sudah tidak ada di rumah , tinggal lah dirinya sendiri menyantap sarapan yang rasanya sedikit berbeda karena hampir setiap hari dia makan masakan Yuda.

Tak terasa bayangan Yuda kembali datang di fikirannya, biasanya pada saat ini Yuda sedang diam-diam memperhatikan dirinya sembari membereskan rumah.

" Ah ... berengsek kenapa dia selalu muncul fikiran ku" gerutunya memegang kepalanya merasa frustasi.

Lalu setelah itu dia memutuskan untuk pergi kekantor tanpa menghabiskan makanannya.

Di tempat lain.

Sedangkan Yuda saat ini kesana kemari bingung hendak kemana ,lalu dirinya memutuskan untuk mencari tempat tinggal terlebih dahulu.

" Permisi , Maaf saya ingin bertanya di dekat sini ada tidak ya pak, kontrakan yang di sewakan.?" Tanya Yuda kepada pria paruh baya.

" Oh ada, kamu kesana lurus terus nanti ada pertigaan ,belok kiri ,lurus saja terus ,nanti kamu lihat itu ada rumah susun ,pagar warna hitam. Nah di situ tempat nya." Jawab pria itu menjelaskan ke Yuda.

" Terimakasih banyak pak " ujar Yuda sembari tersenyum .lalu meninggalkan pria itu dan berjalan menuju kontrakan yang di tunjuk an oleh pria itu.

Setelah setengah jam berlalu yuda akhirnya sampai di kontrakan yang di tunjukan pria tadi.dia pun segera memencet bel.setelah beberapa saat ada seorang wanita paruhbaya membuka pintu pagar.

" Maaf ada apa ya...?" tanya wanita itu. Setelah membukakan pintu.

" Saya mau mencari kontrakan Bu , di sini ada kontrakan yang kosong tidak Bu.?" ujar Yuda.

" Oh...mau mencari kontrakan kebetulan ada di lantai atas kalau mau ayo saya antar untuk lihat-lihat." ajak wanita itu, Yuda pun mengangguk lalu mengikuti wanita itu ke lantai atas .

" Nah ini tempat nya ,kalau kamu mau , ngomong-ngomong kamu tingal sendiri kan.?" tanya wanita itu . setelah sampai dan membuka kan pintu kontrakan.

" Wah ...lumayan besar Bu.! Iya benar, saya rencananya tinggal sendiri di sini Bu." Jawab Yuda.

" Pas berarti tempat nya .kalau untuk sendiri maupun berdua sepertinya masih bisa. Tapi untuk bayaran kamu wajib membayar tiap bulannya ,tidak boleh telat ataupun hutang di sini." ujar wanita itu menjelaskan, setelah Yuda setuju menyewa kontrakannya.

Setelah beberapa saat Yuda pun telah selesai bernegosiasi, dirinya sudah membaya untuk 3 bulan kedepan. Mumpung uang nya masih ada fikirnya .

" Ah ... akhirnya bisa hidup dengan nyaman, tapi setelah ini aku harus mencari pekerjaan secepatnya ,tapi mungkin agak sulit sedangkan aku hanya lulusan SMA. Tapi yang penting sekarang aku sudah terbebas dari neraka .nanti urusan pemerjaan bisa kerja apa saja ,kuli angkut atau apa lah yang penting bisa makan"ujarnya bebicara sendiri sembari merebahkan tubuhnya di kasur .