Tidak lama berselang, ketika Bu Merry dan Wuri masih menunggu Sander mengatakan sesuatu, seorang pengendara motor berbaju merah berteriak dari depan pintu gerbang. Di bagian belakang motornya tempak sebuah kotak yang berlabel sebuah restaurant cepat saji.
"Pesanan Nona Wuri!!!" teriaknya.
Wuri menoleh dan mengerutkan kening. Dia tidak merasa memesan apa pun. Lalu spontan dia menoleh ke arah Sander. Pria itu tersenyum lucu. Kadang melihat wajah Wuri yang marah dan bingung adalah sesuatu yang bisa membuat hati Sander tergelitik.
"Ambil saja. Beri anak-anak makan. Aku akan bicara dengan Bu Merry," pintanya.
Gadis itu tetap tidak tersenyum. Dia memaksakan dirinya untuk tidak menangis. Membayangkan betapa bahagia anak-anak panti menikmati makanan sudah cukup membuat hatinya mengharu biru.