Mereka berdua masih duduk di dalam mobil memandang bangunan Mansion yang tinggi di depan. Bangunan serba putih dan pintu gerbnag besar warna senada. Tidak bisa dipercaya bahwa bangunan itu sudah bertahun-tahun tanpa pemilik yang sesungguhnya.
Semua masih tampak begitu terjaga. Catnya masih utuh tanpa ada yang terkelupas. Tidak sebaris pun retakan tampak sebagai tanda usia bangunan yang tidak lagi muda.
Mereka tau di dalam bangunan itu tidak ada Caesar. Dia tidak ada di sana. Namun keduanya merasa gugup untuk turun dan mencoba masuk.
Masih terbayang diingatan Sander, hari di mana tragedi besar itu terjadi. Ingatan akan wajah Calista dengan segala kesakitan yang dia derita. Kemarahan Sander karena melihat darah di tubuh Calista. Dia sendiri yang membuat Caesar membayar lunas penderitaan Calista. Dia meminta Caesar membayar nyawa Calista dengan nyawa yang sepadan.