"Itulah anak jaman sekarang, apalagi kalau yang tinggal di Eropa, keluarga kadang sudah terlupakan. Mbak-mu Kinanti itu, kalau bukan bapak dan ibu yang rajin telepon atau video call, dia nggak pernah inget."
Wuri tersenyum mendengar ucapan ibu Fernando. Karena dia sendiri bahkan tidak tahu tentang arti sebuah keluarga. Besar di panti asuhan, keluarga yang dia kenali hanyalah orang-orang di panti asuhan.
Wuri satu-satunya anak panti asuran yang masih kembali setelah dia bisa mandiri. Sementara anak-anak lain di panti asuhan yang sama, justru memilih untuk menghilang. Mereka bahkan berusaha menghilangkan identitas sebagai penghuni panti. Image buruk sebagai anak yang dibesarkan di panti, menjadi alasan semua itu.
Ketika Wuri bertemu dokter Marina dan Dahlia, dia mendapatkan arti baru tentang sebuah kasih sayang. Mereka mengajarkan Wuri cara mencintai dan memiliki arti. Siapa yang sangka jika akhirnya dia justru berlabuh pada Fernando.