Lucas mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur setelah selesai memasang infus untuk Vivi. Kedua matanya menatap sendu pada wajah pucat Vivi yang masih belum kunjung siuman sejak Eric menghubunginya sekitar 30 menit yang lalu.
Ini adalah yang kedua kalinya untuk hari ini Vivi kehilangan kesadarannya. Lucas tidak dapat membayangkan bagaimana tumor otak yang semakin mengganas dari waktu ke waktu itu terus menyiksa Vivi dengan rasa sakit luar biasa setiap detiknya hingga membuat wanita itu kesulitan untuk menahannya dan pingsan sampai dua kali dalam sehari.
"Seharusnya wanita cantik yang baik hati sepertimu menjalani hidup yang bahagia dengan terus tersenyum dan tertawa. Tapi kenapa kau harus menanggung semua rasa sakit ini?' ratap Lucas sambil membelai wajah Vivi dengan sangat lembut.
