"Ini baru jam 12 siang? Sejak tadi ini baru jam 12?"
Eric duduk di sofa ruang tengah apartemennya dengan gelisah. Saking gelisahnya ia akan memeriksa jam yang melingkari pergelangan tangan kirinya setiap menit hingga rasanya waktunya hari ini habis begitu saja hanya karena ia terus memeriksa jam tangannya.
"Aku sudah menunggunya lama sekali sejak tadi tapi kenapa ini baru jam 12 siang? Apa jamku rusak, ya? Sepertinya jarumnya bergerak lebih lambat dari biasanya."
Dan sepertinya, karena tidak punya hal lain untuk dilakukan Eric jadi uring-uringan sendiri.Yang bahkan saking bingungnya ia sampai mengomeli jam tangannya yang menurutnya rusak dan bergerak dengan lambat itu padahal tentu saja jamnya tidak akan bisa bergerak lebih lambat atau lebih cepat dari biasanya.
"Tapi ini sudah waktunya makan siang. Daripada terus di sini sebaiknya aku pergi makan keluar saja," pikir Eric seraya beranjak dari duduknya.