"Kenapa kamu tidak cuti kuliah saja, sih?" keluh Glen.
Dua hari lagi adalah hari pernikahan mereka. Tapi, Tasya masih saja masuk kuliah. Padahal, Glen sudah menyuruh Tasya mengajukan cuti.
Tasya terkekeh, lalu menyuapkan sepotong roti ke mulut Glen. Membuat Glen mengatupkan mulutnya. Lalu mengunyah roti itu.
"Kenapa sih, Kak? kan masih dua hari lagi. Sayang jika aku harus cuti."
Glen menggelengkan kepalanya. Saat ini, mereka berada di rumah Tasya.
"Bukannya seharusnya calon pengantin pergi ke salon mempercantik diri?" sindir Glen.
Tasya tergelak.
"Calon istrimu ini sudah cantik dari lahir, Kak. Jadi tidak membutuhkan prosesi itu."
Glen mencebik.
Awalny, Glen datang ke rumah Tasya untuk mengantarkan baju seragam untuk keluarga Tasya. Tapi, ternyata Tasya menahannya, dan meminta Glen mengantarkan ke kampus sekaligus.
"Memang tidak dipingit?" tanya Glen lagi.
Tawa Tasya menyembur.